Rabu 27 Sep 2017 13:06 WIB

BNPT Pantau WNI yang Ikut Arsa Rohingya

Rep: Santi Sopia/ Red: Andi Nur Aminah
Kepala BNPT - Komisaris Jenderal Polisi Suhardi Alius
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Kepala BNPT - Komisaris Jenderal Polisi Suhardi Alius

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) memantau WNI yang kemungkinan mengikuti Tentara Penyelamat Rakyat Rohingya atau Arsa di Myanmar. Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius mengatakan memang banyak WNI yang tercatat mendaftar, tetapi sejauh ini belum ada yang berangkat ke Myanmar.

"Yang daftar banyak, tapi mudah-mudahan belum ada yang brangkat, kita pantau terus. Enggak boleh underestimate karena kan kadang tersamar bisa berangkat diam-diam, bisa jadi yang berangkat yang enggak daftar," kata Suhardi di Jakarta, Rabu (27/9).

Suhardi mengatakan juga sudah mengirim deputi ke Myanmar. Arsa dan pemberontak Bengali telah ditetapkan pemerintah Myanmar sebagai kelompok teror. Kelompok teror di Myanmar juga dimungkinkan terafiliasi dengan ISIS.

Suhardi menambahkan pergerakan dan pengaruh ISIS luar biasa karena menerapkan doktrin teritorial. Jika ISIS di Suriah dianggap sudah hancur, menurutnya, maka doktrin teritorial tetap dihidupkan. Seperti halnya di wilayah Asia yaitu Marawi, Filipina Selatan, Rohingya, termasuk Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement