Selasa 26 Sep 2017 10:12 WIB

Pembakaran Rumah Dinas Kembali Terjadi di Sugapa

Rumah-rumah yang terbakar (ilustrasi)
Foto: AP Photo
Rumah-rumah yang terbakar (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kepolisian Resor Paniai mensinyalir terbakarnya rumah dinas Bappeda di Sugapa, ibu kota Kabupaten Intan Jaya akibat dibakar sekelompok masyarakat. Keliompok tersebut diduga pendukung kelompok pasangan calon bupati nomor 2 yakni pasangan Yulius Yapugau dan Yunus Kalabetme.

Kapolres Paniai AKBP Supriagung Selasa (26/9) mengatakan pembakaran rumah masih terjadi di Sugapa dan aparat keamanan sulit mendeteksi dan mengamankan perumahan milik Pemda dan DPRD karena hampir semuanya sudah tidak berpenghuni. Sebelum perumahan bappeda dibakar, sekelompok warga yang diduga merupakan pendukung calon no 2, sebelumnya diduga juga membakar perumahan dinas sosial.

"Ratusan rumah termasuk bangunan ludes dibakar dan semuanya sudah tidak dihuni karena para pegawai di lingkungan Pemda Intan Jaya tidak berada di Sugapa dengan alasan keamanan," papar AKBP Supriagung.

Dia mengatakan, pihaknya sudah berulang kali meminta kepada pemda melalui sekda agar para pegawai kembali beraktifitas di Sugapa sehingga kantor dan rumah dinas yang dibangun itu kembali dihuni dan aktifitas tidak lumpuh.

"Aktifitas perkantoran di Sugapa sudah tidak ada sehingga bangunan kosong termasuk perumahan yang menyebabkan aparat keamanan sulit untuk mengamankan dari aksi pembakaran apalagirata rata aksi yang dilakukan sudah tengah malam yang cuaca sangat dingin," kata AKBP Supriagung.

Ketika ditanya tentang identitas para pelaku, Kapolres Paniai yang wilayah termasuk Kabupaten Intan Jaya mengatakan, anggota sudah mengetahui identitas para pelaku aksi pembakaran dan kini sedang didalami. "Anggota saat ini sudah mengantongi nama-nama para pelaku pembakaran yang merupakan pendukung pasangan calon bupati no urut 2," kata Kapolres Paniai AKBP Supriagung.

Hasil pilkada Kabupaten Intan Jaya dimenangkan pasangan Natalis Tabuni. Namun pasangan nomor urut 2 mengugat dan saat ini masih ditangani dan berproses di MK.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement