Senin 25 Sep 2017 23:15 WIB

Juanda Jadi Alternatif Pengalihan Penerbangan Bali

Perkembangan Aktivitas Gunung Agung. Layar monitor menunjukan pemetaan bahaya erupsi Gunung Agung saat konferensi pers terkait perkembangan terkini Gunung Agung di Gedung BNPB, Jakarta, Senin (25/9).
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Perkembangan Aktivitas Gunung Agung. Layar monitor menunjukan pemetaan bahaya erupsi Gunung Agung saat konferensi pers terkait perkembangan terkini Gunung Agung di Gedung BNPB, Jakarta, Senin (25/9).

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO — Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, siap menjadi alternatif pengalihan penerbangan menuju ke Bandara Ngurah Rai, Bali, menyusul adanya aktivitas vulkanik Gunung Agung, Bali. General Manager PT Angkasa Pura I Juanda Yuwono mengatakan, pihaknya akan menyiapkan 12 slot penerbangan untuk pesawat berbadan lebar dan sedang.

"Kami sudah menyiapkan 12 slot penerbangan untuk jenis pesawat berbadan lebar seperti Boeing 737 sebanyak enam slot dan sisanya enam slot untuk pesawat berbadan sedang," katanya saat dikonfirmasi di Sidoarjo, Senin (25/9).

Ia mengemukakan, pengalihan penerbangan di Bandara Juanda ini memang belum sepenuhnya mengakomodir seluruh penerbangan yang ada di Bali sebanyak 30 slot penerbangan. "Jadi, sesuai dengan rapat koordinasi yang sudah kami lakukan sisanya tersebut bisa dialihkan ke beberapa bandara lainnya seperti di Blimbingsari Banyuwangi, Malang, Solo atau juga di Lombok," ujarnya.

Ia mengatakan, sampai dengan saat ini aktivitas di Bandara Internasional Juanda Surabaya masih belum terpengaruh adanya aktivitas Gunung Agung. "Begitu juga dengan aktivitas di Bandara Ngurah Rai sendiri sampai dengan saat ini masih berlangsung normal seperti biasa. Mudah-mudahan aktivitas penerbangan ini tetap berjalan normal seperti biasa," katanya.

Ia mengatakan, tidak menutup kemungkinan Bandara Juanda juga akan ditutup kalau memang terjadi letusan Gunung Agung yang mengakibatkan debu vulkaniknya sampai di Juanda. "Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait, untuk melakukan monitoring perkembangan yang terjadi di Bandara Internasional Juanda ini," ujarnya.

Sementara untuk menampung penumpang yang dialihkan dari Bali, kata dia, PT Angkasa Pura I Juanda selaku pengelola Bandara Internasional Juanda Sidoarjo telah menyiapkan ruang tunggu khusus di gate 11 dan 12 yang bisa menampung penumpang hingga lebih dari 500 orang.  "Gate 11 dan 12 yang biasa digunakan untuk terminal umrah akan dialihfungsikan sebagai ruang tunggu penumpang Bali yang dialihkan ke Bandara Juanda," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement