Senin 25 Sep 2017 14:31 WIB

Lombok Barat akan Koordinasi Soal Kebutuhan Pengungsi Bali

Rep: M Nursyamsyi/ Red: Endro Yuwanto
Pengungsi Gunung Agung beristirahat di GOR Suwecapura, Klungkung, Bali, Minggu (24/9) malam.
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Pengungsi Gunung Agung beristirahat di GOR Suwecapura, Klungkung, Bali, Minggu (24/9) malam.

REPUBLIKA.CO.ID,  LOMBOK BARAT -- Arus kedatangan para pengungsi dari Bali ke Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), terus meningkat sejak beberapa hari terakhir menyusul aktivitas Gunung Agung di Bali.

Pelabuhan Lembar di Kabupaten Lombok Barat, menjadi pintu masuk utama bagi para pengungsi dari Bali mengingat lokasinya yang tergolong dekat. Dalam cuaca normal, penyeberangan dari Pelabuhan Padangbai, Bali ke Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, bisa ditempuh dalam waktu sekitar tiga hingga empat jam.

Pemerintah Kabupaten Lombok Barat juga akan melakukan koordinasi dengan sejumlah instansi terkait kedatangan para pengungsi dari Bali.

Sekretaris Daerah Pemkab Lombok Barat Mohammad Taufiq mengatakan, banyaknya warga Bali yang meninggalkan rumahnya untuk mengungsi, baik di sekitar Bali maupun ke daerah lain seperti di Lombok merupakan persoalan kemanusiaan.

"Pengungsi ini kan masalah kemanusiaan. Tentu Pemkab Lombok Barat akan melakukan koordinasi tentang kesiapsiagaan untuk kebutuhan para pengungsi," ujar Taufiq saat ditemui Republika.co.id di Labuapi, Lombok Barat, NTB, Senin (25/9).

Taufiq menambahkan, hingga saat ini belum bisa menjelaskan berapa pasti jumlah pengungsi yang sudah masuk ke Lombok melalui Pelabuhan Lembar. Dalam waktu dekat, kata dia, Pemkab Lombok Barat mulai berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk membantu kebutuhan para pengungsi dari Bali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement