REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan Bandara Silangit pada akhir Oktober 2017 sudah bisa melayani penerbangan internasional. Lebih tepatnya, Budi memastikan pada 28 Oktober 2017 pengguna Bandara Silangit bisa langsung memilih perjalanan internasional.
Dengan adanya kemajuan tersebut, Budi menegaskan akan ada penambahan layanan yang dibutuhkan Bandara Silangit. "Kami akan tambah fungsi-fungsi layanan di luar bandara," kata Budi, Senin (25/9).
Terkait landasan, Budi meminta PT Angkasa Pura II untuk menambahkan overlay di Bandara Silangit. Ia menargetkan penambahan tersebut bisa selesai sebelum 28 Oktober 2017 saat bandara sudah bisa beroperasi memberikan layanan penerbangan internasional.
Sekarang ini, kata Budi, Bandara Silangit memiliki panjang landasan sampai 2.650 meter dengan PCN kira-kira 20-35. "Tetapi untuk membuat semua pesawat jenis B-737 bisa mendarat harus ditambah lagi overlay dan ada obstacle di ujung yang harus dipangkas," jelas Budi.
Menurut Budi, dengan menambah overlay tersebut maka traffic dari Jakarta akan lebih banyak. Nantinya, kata dia, tidak hanya pesawat jenis B-737 Series dan bombardir saja yang bisa mendarat di Bandara Silangit namun semua pesawat jenis B-737 juga.
Selain itu, Budi memastikan saat ini sudah ada beberapa maskapai yang sudah memberikan pengajuan. "Maskapai untuk saat ini baru Sriwijaya dan Garuda. Sudah ada aplikasi dari Lion Air dan dari Garuda juga sudah ada pengajuan untuk tidak lagi menggunakan bombardir tetapi Boeing 737," ungkap Budi.
Selanjutnya, untuk akses dari dan menuju Bandara Silangit, Budi mengatakan akan disediakan Bus Damri. Bus Damri tersebut bisa bisa digunakan paling tidak dari Parapat ke bandara atau sebaliknya dengan waktu tempuh sekitar dua jam.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
