Jumat 22 Sep 2017 11:03 WIB

Beredar Surat DPP Golkar Dukung Emil, Ini Respons Dedi

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Teguh Firmansyah
 Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Ketua DPD Partai Golkar Jabar, Dedi Mulyadi, mengaku sampai hari ini pihaknya belum menerima fisik surat DPP Golkar yang mengusung Walikota Bandung Ridwan Kamil dengan Daniel Mutaqien. Padahal, surat tersebut ditujukan ke DPD Jabar.

"Kami belum terima fisik suratnya," ujar Dedi, saat jumpa pers di rumah dinasnya di Jl Gandanegara No 25, Jumat (22/9).

Tak hanya itu, Dedi juga mengkritisi isi surat keputusan DPP tersebut. Pasalnya, dalam surat tersebut keputusan DPP itu, pengusungan RK dan Daniel berdasarkan juklak serta hasil serangkaian rapat mulai dari Juni hingga September.

Padahal, lanjut Dedi, pada rapat 1 Juli, 1 Agustus dan 4 September, baik yang dihadiri oleh dirinya maupun bidang pemenangan pemilu Jabar, tidak ada keputusan pengusangan nama Ridwan Kamil dengan Daniel Mutaqien.

Ada juga, pada hasil rapat 1 Agustus kemarin, DPP memutuskan Dedi Mulyadi direkomendasikan sebagai calon gubernur atau calon wakil gubernur Jabar 2018.

"Surat yang beredar hari ini sangat aneh. Karena, selama saya mengikuti rapat di DPP tidak ada keputusan soal pengusungan Pak RK dengan Pak Daniel," ujarnya.

Tak hanya itu, sambung Dedi, pihaknya sangat aneh dengan terbitnya surat tersebut yang langsung ditandatangani oleh Ketua Umum Setya Novanto. Padahal, selama ini publik tahu bahwa Ketua Umum Golkar tersebut sedang terbaring sakit jantung. Jangankan untuk mengurusi PIlgub Jabar, pemeriksaan KPK saja ketua umum tidak bisa menghadiri.

"Aneh saja dengan isi surat ini. Pilgub Jabar, menyangkut hajat hidup 46 juta warga lho," ujar Dedi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement