Kamis 21 Sep 2017 13:36 WIB

Wacana Buat Ulang Film G30S/PKI, Ini Kata Ketum Muhammadiyah

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Bayu Hermawan
Ketua PP Muhammadiyah, Haedar Nasir
Foto: ROL/Wisnu Aji Prasetiyo
Ketua PP Muhammadiyah, Haedar Nasir

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA --Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, pembuatan ulang film tentang peristiwa G30S/PKI merupakan hal yang wajar. Menurutnya yang terpenting objektivitas sejarah tidak boleh dihapus.

"film itu seperti halnya penulisan sejarah, dan bahkan buku yang ilmiah pun juga sering direvisi," ujarnya di RS PKU Muhmmadiyah, Gamping, Yogyakarta, Kamis (21/9).

Haedar melanjutkan, jika film yang ada saat ini ingin direvisi, maka menurutnya yang terpenting adalah objektifitas peristiwa atau sejarah tidak boleh dihapus.

Ia melanjutkan, bahwa PKI itu pernah mengkudeta dalam banyak peristiwa dan G30S/PKI itu terjadi dan tidak boleh terjadi lagi.

Sementara terkait nonton bareng film G30S/PKI, Haedar Nashir mengatakan, tidak perlu diributkan soal himbauan kepada masyarakat untuk nonton filmG30 S/PKI.

"Kalau mau nonton film tersebut silahkan saja dan kalau tidak mau nonton ya tidak usah nonton. Karena itu hak masyarakat. Tidak perlu diributkan," katanya.

Film itu, lanjutnya, merupakan salah satu dari sebagian banyak instrument yang menjadi alat untuk membaca sejarah, termasuk buku. Juga ada secara fisik yang sebagai simbol misalnya patung Jenderal Sudirman.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement