Kamis 21 Sep 2017 10:18 WIB
Seriak Kekerasan September

Jika Pemerintah Membuat Film Baru Soal G30S/PKI

Poster film Pengkhiatan G30S PKI.
Foto:
Warga antusias Nobar film G30S PKI yang digelar di Lapangan gatot Subroto, Cijantung, Jakarta (20/9).

Yang kita butuhkan sekarang bukan film baru peristiwa G 30S/ PKI, apalagi jika pemerintah yang membuatnya. Pemerintah justru akan membuat luka semakin membara, dan Jokowi akan menjadi tertuduh pihak yang berbeda tafsir.

Yang kita butuhkan bukan pula meluruskan sejarah. Peristiwa agama atau ideologis, selalu hidup dengan lebih dari satu interpretasi. Semua sudah merasa lurus dengan interpretasinya masing masing. Data baru tak bisa meruntuhkan perspektif.

Yang kita butuhkan adalah "elite settllement." Pemerintah bisa berperan besar membuat islah atau rekonsiliasi. Satu yang paling penting, biarlah masing masing hidup dengan interpretasi sejarahnya sendiri, saling menghormati. Berdamailah dengan perbedaan interpretasi itu.

Ini era ketika walau ilmu pengetahuan tiba; manusia dibolehkan percaya bumi ini

bulat atau datar. Manusia boleh berilusi dan bermimpi. Yang tak boleh hanyalah memaksakan ilusinya, apalagi dengan kekerasan.

September 2017

*DR Denny JA, Pendiri LSI dan meriah gelar doktor (Ph.D)  bidang Comparative Politics and Business dari  Ohio University Amerika Serikat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement