Rabu 20 Sep 2017 08:05 WIB

Buya Syafii Sebut Kebangkitan PKI Isu Murahan

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Endro Yuwanto
Buya Syafii Maarif memberikan sambutan pada pembukaan Pameran Kiprah Perjuangan MR SM Amin dan Pemuda Sumatera di Museum Sumpah Pemuda Jakarta, Rabu (28/10). Syafii Maarif menegaskan SM Amin sangat pantas diberi gelar Pahlawan Nasional.
Foto: Irwan Kelana/Republika
Buya Syafii Maarif memberikan sambutan pada pembukaan Pameran Kiprah Perjuangan MR SM Amin dan Pemuda Sumatera di Museum Sumpah Pemuda Jakarta, Rabu (28/10). Syafii Maarif menegaskan SM Amin sangat pantas diberi gelar Pahlawan Nasional.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Mantan Ketua PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif merasa bosan ketika kembali berbicara soal Partai Komunis Indonesia (PKI) yang pernah ada di Indonesia. Ia menilai isu kebangkitan PKI yang mencuat akhir-akhir ini merupakan isu murahan.

"Sebetulnya komunisme sudah tidak laku, karena ia bersifat anti-kemanusiaan," ujar Syafii dalam sebuah acara di stasiun televisi, Selasa (19/9).

Syafii mempertanyakan mengapa masyarakat masih saja membicarakan soal komunisme. Padahal banyak hal lain yang harus dipikirkan. Contohnya, kemiskinan, ketimpangan sosial, korupsi, dan narkoba. "Keturunan dari para tokoh pun sudah berdamai," jelasnya.

Jadi, menurut Buya sapaan akrab Ahmad Syafii, hal tersebut tidak usah diulang-ulang. Ia takut isu ini memperkeruh suasana dan menjadi tujuan dramatisasi politik dalam pilkada maupun pilpres. "Anak Nyoto sudah berkawan baik dengan anak DI Panjaitan, sudah damai mereka. Kenapa ini kita bongkar, kita ulang-ulang. Ini bagi saya bosan," katanya.

Selain itu, Buya tidak percaya jika PKI akan bangkit lagi di Indonesia. "Kalau dikatakan bahwa PKI bangkit sekali saya nggak percaya itu. Bangkit mau apa lagi sudah dikubur kok," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement