REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Sebuah plafon pada atap ruang kelas di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Patrang 1, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Selasa (19/9) runtuh saat kegiatan belajar dan mengajar berlangsung. Akibatnya, plafon yang jatuh itu menimpa empat siswa yang berada di ruang kelas tersebut.
"Plafon atap ruang kelas 5 yang ambruk itu mengenai empat siswa yang sedang mengikuti pelajaran di kelas. Mereka adalah Bima Rahsya Ramadhan, Septi Ramadani, Naura Azalia, dan Retina Amalia Nuraini," kata Kepala SDN Patrang 1 Jember Sulton di sekolah setempat.
Menurutnya empat orang siswa mengalami luka memar akibat tertimpa plafon atap ruangan yang sudah rapuh tersebut. Sehingga proses kegiatan belajar terpaksa dihentikan sementara untuk mengobati siswa yang terkena runtuhan plafon.
"Runtuhnya plafon atap ruang kelas 5 tersebut kemungkinan karena usia bangunan yang sudah tua, sehingga pihak sekolah mengajukan usulan perbaikan ruang kelas kepada Dinas Pendidikan Jember beberapa tahun lalu," tuturnya.
Ia mengatakan pihak sekolah sudah mengajukan usulan perbaikan ruangan kelas kepada Dinas Pendidikan Jember sejak tahun 2013, namun setiap tahun hanya dilakukan survei dari berbagai pihak dari Dinas Pendidikan dan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).
"Hingga tahun ini belum ada informasi kapan akan dilakukan perbaikan ruangan kelas karena sejumlah ruangan juga kondisinya sama yakni plafonnya mengalami keretakan dan berpotensi ambruk, sehingga dapat membahayakan siswa yang sedang belajar di ruang kelas," katanya.
Sulton berharap Dinas Pendidikan Jember segera memperbaiki ruangan kelas SDN Patrang 1, sehingga guru dan siswa dapat mengikuti kegiatan KBM dengan tenang dan nyaman, tanpa harus khawatir plafon atap ruangan kelas ambruk lagi.
Sementara salah seorang siswa yang tertimpa reruntuhan plafon Bima Rasya Ramadhan mengaku kesakitan di bagian kepalanya karena tertimpa plafon atap ruang kelas yang runtuh, namun ia mengaku tetap bisa mengikuti kegiatan belajar selanjutnya.
"Sebenarnya teman-teman sudah tahu kalau atap ruang kelas akan runtuh, namun mereka takut untuk menyampaikan kepada Bu Guru saat pelajaran berlangsung dan menunggu nanti saja menyampaikannya," katanya.
Tidak selang lama, lanjut dia, tiba-tiba plafon atap ruang kelas ambruk dan menimpa sejumlah siswa yang duduk di belakang, sehingga hal tersebut membuat kaget seluruh siswa yang sedang mengerjakan lembar kerja siswa (LKS). "Kami berharap plafon atap ruang kelas segera diperbaiki agar siswa bisa belajar dengan tenang dan tidak khawatir akan kejatuhan atap lagi," ujarnya.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan Jember total ruang kelas yang rusak ringan, sedang dan berat baik di SD maupun SMP negeri pada tahun 2017 tercatat 7.743 ruangan yang tersebar hampir merata di 31 kecamatan di Jember.