Senin 18 Sep 2017 20:47 WIB

Angkot Bandar Lampung Mogok Massal Besok

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Ratna Puspita
Ilustrasi Bentrok Ojek Online dengan Angkot
Foto: Foto : MgRol_92
Ilustrasi Bentrok Ojek Online dengan Angkot

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG — Sejumlah sopir angkutan kota (Angkot) yang tergabung dalam Perhimpunan Pemilik dan Pengemudi Angkutan Kota Bandar Lampung (P3ABL) berencana mogok massa pada Selasa (19/9) besok. Mereka menolak transportasi daring (online) di Bandar Lampung.

Surat pemberitahuan kepada polisi rencana aksi mogok massa sopir angkot berbagai trayek tersebut telah beredar Senin(18/9). Seribu orang akan menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Wali Kota dan DPRD Bandar Lampung, juga di Kantor Gubernur Lampung.

Dalam surat pemberitahuan tersebut, terdapat dua tuntutan para sopir angkot yang tergabung dalam P3ABL. Pertama, meminta wali kota tidak memberikan izin operasional transportasi daring di kota Bandar Lampung. Kedua, pihak terkait menutup aplikasi transportasi daring.

Pemantauan Republika, seruan untuk mogok massa telah sampai di beberapa sopir angkot, Senin (18/9). Para sopir mendapat surat edaran untuk aksi mogok pada Selasa. Sementara itu, operasional angkot seharai sebelum aksi berjalan normal, meski masih banyak angkot yang tidak beroperasi karena rencana sebelumnya ada aksi mogok pada Senin (18/9).

“Saya baru tahu kalau angkot mogok massa hari Selasa. Saya kira hari ini,” kata Dani, sopir angkot Tanjungkarang Kemiling.

Angkot yang beroperasi terpantau tidak menarik penumpang. Meski ada yang menaiki penumpang namun jumlahnya sedikit. Para sopir takut terjadi razia pada hari itu, sehingga mereka menaikkan penumpang seperlunya saja.

Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandar Lampung tidak bisa berbuat banyak dengan rencana aksi angkot mogok massal. Menurut Kadishub Bandar Lampung Ibrahim, tuntutan para sopir angkot untuk tidak memberikan izin dan menutup aplikasi daring bukan wewenang pemerintah kota. “Kebijakan itu ada di pusat,” katanya.

Terhadap aksi mogok, pihaknya bekerja sama dengan pihak kepolisian. Selain menyediakan angkutan untuk penumpang yang terlantar, juga menjaga agar kondisi aksi berjalan lancar dan aman, tidak terjadi tindakan anarkis. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement