REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Bakal calon Wakil Gubernur Jabar dari Partai Keadilan Sosial (PKS), Ahmad Syaikhu menatap optimis Pilgub Jabar 2018. Dia yakin tetap maju berpasangan dengan Deddy Mizwar dalam Pilgub walau Ketua DPD Gerindra Jabar Mulyadi mengungkapkan adanya pencabutan dukungan kepada pasangan tersebut.
"Insya Allah tetap optimis. Saya berpegang teguh pada komitmen yang dibangun Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto," katanya setelah menghadiri acara pemenangan PKS untuk Pilkada serentak 2018 di Gedung Islamic Center, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Sabtu (16/9).
Syaikhu mengaku, terus melakukan konsolidasi dan sosialisasi ke semua wilayah di Jabar. Sosialisasi dilakukan supaya menjaga kesiapan mesin partai memenangkan Pilkada.
Sampai sekarang dia masih berpegang pada komitmen dari ucapan yang dilontarkan oleh Prabowo saat mendukung dirinya dan Deddy Mizwar untuk maju di Pilgub Jabar. Bahkan ketua Umum Gerindra dan Ketua Majelis Syuro PKS sudah memanggil dirinya dalam rangka pemberikan dukungan penuh.
"Sampai sekarang belum ada pencabutan dari pimpinan tertinggi. Bahkan Pak Prabowo hadir di acara aksi Rohingya bersama PKS. Kalau ada pencabutan harusnya tertulis," ucapnya.
Di sisi lain, saat ditanya soal pernyataan Mulyadi yang mengatakan pencabutan dukungan sudah disetujui oleh Prabowo, Syaikhu mempersilakan jika itu klaim yang dinyatakan. "Prabowo setelah memanggil saya sudah intruksikan kepada DPD Gerindra Jabar untuk sosialisasikan (pasangan Dedd Mizwar-Ahmas Syaikhu)," ucapnya.
Kehadiran wacana poros baru yang juga disebut Mulyadi bersama PAN, Demokrat, dan PPP dianggap Syaikhu cuma untuk meluaskan koalisi. "Kaitan dengan Gerindra sudah komit. Adanya obrolan dengan partai lain untuk bergabung dengan kami. Apalagi jika nanti hanya ada dua pasang calon. Jadi harus dikuatkan," ucapnya.