Sabtu 16 Sep 2017 20:00 WIB

KPK: Wali Kota Batu yang Terjaring OTT Diperiksa di Polda

Rep: Mabruroh/ Red: Ratna Puspita
Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif memberikan keterangan pers terkait OTT di gedung KPK, Jakarta, Rabu (2/8).
Foto: ANTARA
Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif memberikan keterangan pers terkait OTT di gedung KPK, Jakarta, Rabu (2/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di daerah. Kali ini, Wali Kota Batu, Malang, Jawa Timur Eddy Rumpoko yang masuk dalam deretan nama kepala yang tertangkap atas kasus dugaan korupsi. 

Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif membenarkan penangkapan terhadap Eddy Rumpoko. Menurut dia, pihak-pihak yang diamankan tersebut sedang menjalani pemeriksaan di Mapolda Jawa Timur.

"Betul, detailnya tunggu konferensi pers. Pihak-pihak yang diambil sedang diperiksa di Polda Jatim," ujar Laode melalui pesan singkat di Jakarta, Sabtu (16/9).

Eddy Rumpoko diduga terjerat kasus suap atas proyek mubeler di Batu, Jawa Timur. Penangkapan tersebut terjadi sekitar pukul 13.30 WIB.

Selain mengamankan Wali Kota Batu, KPK juga mengamankan seorang lagi bernama Philip. Dalam penangkapan, penyidik KPK juga menyita barang bukti sebuah tas yang berisi uang. Namun, berapa jumlah uang tersebut saat ini masih dalam penghitungan. 

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera juga sudah membenarkan adanya Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Wali Kota Batu, Malang, Jawa Timur, Eddy Rumpoko. Frans mengungkapkan, selain Wali Kota Batu, ada juga pihak swasta yang diamankan dalam operasi tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement