Jumat 15 Sep 2017 14:00 WIB

Wali Kota Sukabumi Klaim Kekeringan Masih Bisa Diatasi

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andi Nur Aminah
Lahan sawah kekeringan (ilustrasi)
Foto: Antara/Rahmad
Lahan sawah kekeringan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Wali Kota Sukabumi Mohamad Muraz mengklaim dampak kekeringan di Kota Sukabumi masih bisa diatasi. Pasalnya, sebelumnya telah tersedia sumur artesis yang memasok kebutuhan air warga. "Kekeringan tidak terlalu masalah karena ada sumur artesis," ujar Wali Kota Sukabumi Mohamad Muraz kepada wartawan di Gedung Juang Sukabumi Jumat (15/9).

Keberadaan sumur artesis ini, dia mengatakan, masih berfungsi dengan baik. Selain itu lanjut Muraz, pasokan air bersih masih normal dilakukan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Sehingga, dia mengatakan, pasokan air belum menemui hambatan.

Menurut Muraz, kini pemkot memperhatikan dampak kekeringan pada areal pertanian. "Namun Dinas Pertanian belum melaporkan adanya kekeringan yang melanda sawah," imbuh dia.

Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menambahkan, dampak kekeringan mulai dirasakan sebagian warga. "Di media sosial banyak warga yang mengeluhkan pasokan air yang mulai berkurang," cetus dia.

Fahmi menerangkan, keluhan tersebut telah ditanggapi pemerintah dengan meneruskannya ke instansi terkait. Ia mengatakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga telah melaporkan adanya wilayah yang terdampak kekeringan dan telah ditindaklanjuti.

Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi menyebutkan, ada sebanyak 13,5 hektare lahan pertanian yang terancam kekeringan di Kota Sukabumi. "Bila tidak turun hujan maka lahan tersebut akan mengalami kekeringan," ungkap Sekretaris DKP3 Kota Sukabumi Ate Rahmat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement