REPUBLIKA.CO.ID, CHITTAGONG -- Direktur Tanggap Darutat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jungjungan Tambunan berupaya agar bantuan yang sudah tiba di Bandara Shah Amanat bisa segera dikirimkan ke kota Cox Bazar dekat dengan kamp pengungsi Rohingya.
Barang bantuan berupa 10 tenda, 7.000 helai selimut, dan 10 ton beras yang telah datang di Bangladesh terlebih dahulu akan disimpan di gudang bandara. Setelah itu kemudian akan dikirimkan ke kamp pengungsian. "Kita bisa besok jalan atau malam ini. Melihat kondisi dan situasi yang ada," kata Jungjungan, Kamis (14/9).
Dia menjelaskan, sejauh ini BNPB terus melakukan koordinasi dengan kedutaan besar Indonesia di Bangladesh, maupun kelompok masyarakat yang ikut membantu masyarakat Rohingya di Cox Bazzar untuk mengetahui kebutuhan apa saja yang harus segera disediakan. Sehingga, untuk kedatangan bantuan berikutnya dari Indonesia bisa disesuaikan.
Kadisopslat AU Marsma TNI Nanang Santoso bersyukur bantuan yang telah dilepas secara resmi oleh Presiden Joko Widodo pada Rabu (13/9) bisa sampai di Bangladesh. Walaupun belum semua pesawat pengangkut bantuan bisa sampai, tapi dua pesawat yang tiba lebih awal membawa barang yang paling dibutuhkan masyarakat Rohingya. "Ini merupakan bantuan tahap pertama dari Indonesia. Akan bantuan bantuan tahap berikutnya," ujar Nanang.
Nanang menjelaskan, bahwa ada dua pesawat Hercules yang masih berada di Bandara Lanud Sultan Iskandar Muda. Dia berharap pemerintah Bangladesh bisa segera mengeluarkan izin di bandara Shah Amanat agar bantuan Indonesia bisa segera tiba. "Kalau tadi ada informasi rencananya besok dua pesawat lain berangkat dengan jadwal penerbangan yang sama (13.00 dan 15.00 WIB)," ujar Nanang.