Senin 11 Sep 2017 13:09 WIB

Djarot: Rumah Sakit Harus Kedepankan Misi Sosial

Rep: Sri Handayani/ Red: Israr Itah
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat (tengah)
Foto: ANTARA/Rosa Panggabean
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengingatkan pihak rumah sakit untuk mengedepankan misi sosial. Rumah sakit dan dokter diminta memberikan penanganan terlebih dahulu kepada siapa pun yang datang tanpa menghitung-hitung besaran biaya yang dikeluarkan.

"Baru kalau memang dia belum ikut atau tidak ikut BPJS, setelah pasiennya itu bisa stabil, itu bisa kita rujuk," ujar Djarot di Gedung Balai Kota DKI Jakarta, Senin (11/9).

Djarot menambahkan, pasien yang membutuhkan jaminan juga dapat menghubungi Pemda DKI. Ia menjamin bahwa pemerintah akan memperjuangkan hak hidup para warga.

"Kami bisa menjamin. Itu hak hidup seseorang harus diprioritaskan. Itu yang pertama," ujar dia.

Ia juga menegaskan bahwa rumah sakit dan dokter tidak boleh hanya berorientasi pada keuntunhan semata. Hal itu dianggap menyimpang, sebab misi utama rumah sakit dan dokter adalah menyelamatkan jiwa orang lain.

Menurut Djarot, penanganan pasien juga harus diberikan secara proporsional.

"Kalau nggak perlu operasi, nggak usah operasi. Ya nggak? Kalau perlu pengobatan, tidak harus semuanya dengan hitung-hitungan, diberikan penanganan berlebih sehingga biayanya mahal. Ini lho, kadang-kadang," kata dia.

Ia melihat masih ada saja rumah sakit yang mengedepankan faktor keuntungan. Akibatnya, rumah sakit cenderung memberikan pelayanan berbiaya mahal.

"Misalnya luka sedikit saja, tulang yang tidak perlu dioperasi harus dioperasi, padahal ditarik dikit saja bisa, misalnya," kata dia.

Selanjutnya, ia mendorong rumah sakit swasta untuk bergabung dengan BPJS Kesehatan. Sebab pemerintah berharap 2019 semua warga negara dijamin penanganan kesehatannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement