Ahad 10 Sep 2017 19:06 WIB

Bupati Purwakarta Apresiasi Perpres Pendidikan Berkarakter

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Israr Itah
Siswa-siswi Sekolah Dasar bermain di halaman di sekolahnya. (ilustrasi)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Siswa-siswi Sekolah Dasar bermain di halaman di sekolahnya. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pemkab Purwakarta, sangat mengapresiasi turunnya peraturan Presiden (Perpres) tentang pendidikan berkarakter. Sebab, selama ini Purwakarta sudah mengaplikatifkan aturan tersebut. Salah satunya, pelajar SD dan SMP sudah sekolah lima hari dalam sepekan.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengatakan, dengan adanya aturan ini berarti sektor pendidikan sudah mengalami kemajuan. Alasannya, selama ini pendidikan di Indonesia belum mencerminkan karakter karena pelajar dan guru-guru terus dijejali dengan kurikulum. Sedangkan, aplikasi di lapangannya sangat minim.

"Anak-anak kita sudah terlalu jenuh belajar yang harus mengejar kurikulum. Sedangkan praktiknya sangat minim," ujar Dedi kepada Republika.co.id, Ahad (10/9).

Dengan adanya pendidikan berkarakter, lanjut Dedi, pihaknya ingin sekolah itu benar-benar menyetak generasi yang andal dan punya banyak keterampilan. Terutama, yang dibutuhkan di sekitar lingkungan tempat tinggalnya.

Misalkan, Purwakarta itu merupakan daerah pertanian. Maka, anak-anak generasi muda ini diharapkan mau mengembangkan sektor pertanian berbekal ilmu dari sekolahnya. Jangan sampai, sektor pertanian harus kehilangan generasi penerusnya. Sebab, anak-anak lebih suka bekerja di pabrik atau ke luar negeri.

"Karena itu, dengan adanya Perpres Pendidikan Berkarakter ini, kami ucapkan terima kasih ke Presiden. Ternyata, kami tak sendiri dalam menerapkan kebijakan ini," ujar Dedi.

Menurut Dedi, sejak diberlakukannya pendidikan berkarakter, anak-anak di Purwakarta ada peningkatan. Mereka, suka menggembalakan ternak milik orang tuanya. Kemudian, anak-anak belajar bercocok tanam. Lalu, membantu orang tuanya lewat program vokasional.

Saat ini, yang terbaru anak-anak distimulasi rasa empati terhadap sesamanya. Yakni, setiap Kamis mereka menyisihkan beras. Beras ini, akan diberikan kepada pelajar ataupun keluarga tak mampu. "Kami juga sudah mengkolaborasikan pendidikan umum berbasis madrasah," ujarnya.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Purwanto, mengatakan, jumlah pelajar SD dan SMP di wilayah ini lebih dari 139 ribu anak. Saat ini, mereka sudah mengaplikasikan kebijakan pendidikan berkarakter yang diatur dalam peraturan bupati (Perbup). "Jadi, Purwakarta tidak aneh lagi bila harus menerapkan pendidikan berkarakter sesuai dengan Perpres baru," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement