Ahad 10 Sep 2017 05:50 WIB

PMI Buka Rekening Donasi untuk Bangun Rumah Sakit di Myanmar

Sejumlah warga Rohingya beraktivitas di kamp pengungsian internal Sittwe, negara bagian Rakhine, Myanmar, Minggu (3/9).
Foto: Antara/Willy Kurniawan
Sejumlah warga Rohingya beraktivitas di kamp pengungsian internal Sittwe, negara bagian Rakhine, Myanmar, Minggu (3/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Palang Merah Indonesia (PMI) membuka rekening donasi untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan demi membantu masyarakat yang terdampak konflik dan mendukung pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Rakhine, Myanmar. Masyarakat Indonesia yang berminat untuk ikut berkontribusi dapat menyalurkan bantuannya melalui Bank Mandiri dengan nomor rekening 070-000-776421-5 atas nama Palang Merah Indonesia Pembangunan RS Myanmar dan Bank BCA dengan nomor 206.300334.4 atas nama Kantor Pusat PMI.

"Tugas PMI adalah membantu pemerintah. Jadi ketika ada permintaan dari pemerintah agar PMI ikut membantu penggalangan dana, maka kami siap menjalankannya dengan membuka rekening ini," tutur Sekjen PMI Ritola Tasmaya saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (9/9).

Menurut dia, penggalangan donasi kemanusiaan PMI untuk pembangunan RS Indonesia di Myanmar merupakan permintaan dari pemerintah kepada pihaknya. Sebagai perhimpunan nasional di Indonesia, tentu sudah menjadi kewajiban PMI untuk berperan aktif membantu pemerintah dalam misi kemanusiaan.

"Penggalangan dana kemanusiaan untuk pembangunan RS ini akan dibuka hingga satu tahun ke depan, sampai Oktober 2018," ujar Ritola menambahkan.

Pembangunan RS Indonesia yang merupakan hasil kolaborasi kerja sama antara pemerintah, PMI dan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) itu untuk membangun rumah sakit di atas lahan milik Pemerintah Myanmar seluas 1,5 hektare dan berlokasi di Mrauk U, Rakhine State.

Sebelumnya, MER-C Indonesia menyatakan pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Myanmar terus berjalan meski situasi negara itu belum kondusif. "Kami telah mengirim dua relawan insinyur ke Myanmar pada Rabu (6/9). Mereka sudah berpengalaman saat pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina, sebelumnya," kata Anggota Presidium MER-C Indonesia dr. Sarbini Abdul Murad kepada Antara di Jakarta, Kamis (7/9).

Kedua relawan dari Divisi Konstruksi MER-C akan menindaklanjuti program pembangunan rumah sakit yang akan memasuki tahap dua dari tiga tahap yang direncanakan. Pekerjaan mereka antara lain meliputi finalisasi kontrak dengan kontraktor lokal dan mencari akses bantuan kemanusiaan ke wilayah konflik. Pembangunan tahap pertama rumah sakit itu sudah selesai dan akan berlanjut ke tahap dua yang mencakup pembangunan asrama dokter dan perawat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement