Sabtu 09 Sep 2017 18:25 WIB

Bachtiar Aly: Pemerintah Sepelekan Budaya Literasi

Rep: Singgih Wiryono/ Red: Endro Yuwanto
Bachtiar Aly . (Republika/Edwin Dwi Putranto)
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Bachtiar Aly . (Republika/Edwin Dwi Putranto)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR-RI Bachtiar Aly menilai pemerintah masih menyepelekan masalah budaya literasi di Indonesia. Menurut Aly saat ini bukanlah budaya baca yang menjadi masalah, akan tetapi regulasi pemerintah yang mencekik para pegiat literasi.

"Fokus kami (melobi) para pemimpin yang sadar bahwa masalah baca ini bukan masalah sepele," ujar Aly dalam acara workshop penulis dan penerbit di Indonesia International Book Fair, Senayan JCC, Sabtu (9/9).

Selain pemerintah yang memberlakukan peraturan yang mencekik industri perbukuan, lanjut Aly, media juga menjadi bagian kemunduran budaya baca. Menurut dia, yang dikatakan media-media masa tentang minat baca rendah adalah agenda setting yang disengaja untuk mengalihkan masyarakat dari membaca buku ke membaca media.

"Hati-hati ada agenda setting dari media, kita begitu sehingga kita tidak bergairah tadi, yang maju itu media sosial," jelas Aly.

Data yang menunjukan minat baca rendah, lanjut Aly, bisa dipatahkan dengan fakta di lapangan. Fakta di lapangan, lanjut dia, masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang haus akan bahan bacaan. Bahkan, politisi Partai Nasdem ini bisa memastikan karena sangat kurangnya bahan bacaan, jenis bacaan dan batas usia bacaan menjadi terlewati oleh anak-anak.

"Jadi bohong itu rendah. Saya usul konkrit adalah kita harus melakukan lobi (ke pemerintah), kita harus roadshow untuk mendatangi pejabat-pejabat yang terkait," ujar dia mengakhiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement