Jumat 08 Sep 2017 19:37 WIB

Tangis dan Haru Saat Doa Bersama Pengungsi Rohingya di Medan

Rep: Issha Harruma/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Muslim Bersama Umat (AMMBU) mengelar aksi solidaritas untuk warga Rohingya di Bundaran SIB Medan, Sumatera Utara, Rabu (6/9).
Foto: Antara/Septianda Perdana
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Muslim Bersama Umat (AMMBU) mengelar aksi solidaritas untuk warga Rohingya di Bundaran SIB Medan, Sumatera Utara, Rabu (6/9).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Suasana haru memenuhi lobi hotel Pelangi, lokasi penampungan pengungsi Rohingya di Jl Jamin Ginting, Medan, Jumat (8/9). Sejumlah pengungsi bahkan tak mampu menahan tangis saat mengikuti kegiatan doa bersama tersebut.

Doa bersama dipimpin oleh seorang ustadz dan ikut dihadiri sejumlah pejabat Imigrasi. Sebelum memimpin doa, sang ustadz memberikan tausiyah kepada para pengungsi dengan didampingi seorang warga Rohingya yang memahami bahasa Indonesia sebagai penerjemah. Dalam tausiyah tersebut, para pengungsi diminta bersabar menghadapi cobaan yang mereka alami.

Isak tangis mulai terdengar saat sang ustadz memimpin doa meminta agar masyarakat muslim Rohingya diberikan keselamatan. Tangis sejumlah pengungsi pun semakin keras saat mendoakan orang tua dan keluarga mereka.

Kepala Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Belawan, Abdul Karim mengatakan, doa bersama digelar agar para pengungsi Rohingya merasa lebih tenang. "Kami laksanakan demi ketenangan para pengungsi Rohingya yang ada di sini," kata Abdul, Jumat (8/9).

Abdul mengatakan, doa bersama hanya digelar di hotel Pelangi. Saat ini, tercatat ada 155 pengungsi Rohingya di hotel tersebut. Selain itu, terdapat 280 pengungsi Rohingya yang ditampung di lima lokasi lain di Medan dan Deli Serdang.

"Hanya di sini, karena di sini yang banyak pengungsi Rohingya. Kami hanya memfasilitasi kegiatan ini," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement