Jumat 08 Sep 2017 14:15 WIB

Ketua Panitia IIBF: Pameran Buku Jangan di Lapak Gubuk

Rep: Taufiq Alamsyah/ Red: Endro Yuwanto
Aneka buku dipajang oleh stand saat Indonesia International Book Fair (IIBF) 2017 di Balai Sidang Jakarta, Rabu (6/9).
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Aneka buku dipajang oleh stand saat Indonesia International Book Fair (IIBF) 2017 di Balai Sidang Jakarta, Rabu (6/9).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Budaya membaca dapat didorong, salah satunya dengan menyelenggarakan pameran buku di tempat yang bergengsi. Dengan demikian, masyarakat akan melihat kegiatan literasi sebagai sesuatu hal yang keren.

"Pameran buku harus diadakan di tempat yang terhormat seperti ini. Jangan di lapak gubuk, harus di gedung mentereng," ujar Ketua Panitia Indonesia International Book Fair (IIBF) 2017 Husni Syawie kepada Republika.co.id pada Jumat (8/9).

Husni menjelaskan bahwa pameran buku harus diselenggarakan di tempat biasa orang mengadakan musik, fashion dan produk-produk keren. Sehingga menulis dan membaca itu akan terlihat lebih keren. "Dan kebiasaan itu yang ingin kami tampilkan kepada masyarakat," ucap dia.

Melalui pameran buku, tutur Husni, para penulis akan mendapatkan panggung, liputan, serta sorotan media massa atau publik. Diharapkan dengan kegiatan semacam ini dapat menarik minat masyarakat terhadap buku, suka membaca, bangga menjadi penulis dan pembaca.

Selain itu, Husni juga berharap kepada pemerintah agar memberikan dukungan positif kepada penyelenggaraan buku di Indonesia. Salah satunya dengan pendanaan yang memadai. "Kan itu (pameran buku) berbiaya, membuat acara di tempat seperti ini, mendatangkan pembicara beken, hiburan yang menarik. Itu kan berbiaya tinggi," kata dia.

Selain itu, dana juga dibutuhkan untuk promosi, mengundang media massa, serta copyrighting. Semua ada ongkosnya. Ditambah lagi untuk komunikasi dan promosi ke luar negeri. "Harapannya pemerintah bisa mengambil alih ongkos ongkos itu. Sehingga panitia bisa bekerja dengan lebih powerfull dan kreatif," kata dia.

Husni mengungkapkan bahwa harapan tersebut sudah disampaikan kepada pemerintah. Dan respon baik berupa bantuan pendanaan diberikan oleh pemerintah untuk penyelenggaraan tahun 2018. "Katanya tahun depan sudah akan diputuskan dari tahun ini. Tahun depan panitia sudah bisa bekerja lebih maksimal dari awal," jelasnya.

IIBF diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta. Pameran buku bertaraf internasional ini berlangsung sejak 6 sampai 10 September 2017.

Tahun ini IIBF menghadirkan penerbit asing yang mewakili 20 negara. Selain itu ada juga berbagai macam acara yang berlangsung di sela-sela pameran. Seperti bedah buku, temu penulis, unjuk wicara, dan pengundian naik haji gratis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement