Kamis 07 Sep 2017 21:43 WIB

Gabungan Ormas di Yogya Gelar Aksi untuk Rohingya

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Bayu Hermawan
Pengungsi Muslim Rohingya.
Foto: Dok. PPPA Daarul Quran
Pengungsi Muslim Rohingya.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Tragedi kemanusiaan semakin memburuk di Negara Bagian Rakhine, Myanmar. Setiap harinya, semakin banyak yang menjadi korban militer Myanmar. Hingga saat ini, korban tewas semakin meningkat, setelah bentrokan bersenjata antara tentara dan militan Rohingya berlanjut untuk hari ketiga pada Ahad (27/8). 

Melihat kondisi itu, gabungan ormas  DIY pun mengeluarkan pernyataan sikap serta melakukan aksi. Puluhan orang dari beberapa organisasi masyarakat pun berkumpul dalam aksi peduli dan galang dana untuk Rohingnya di Titik Nol Kilometer, Kota Yogya, Kamis (7/9).

Aksi tersebut diadakan oleh IKADI (Ikatan Dai Indonesia), MRI (Masyarakat Relawan Indonesia), ACT (Aksi Cepat Tanggap) dan RZ (Rumah Zakat) Yogyakarta yang tergabung dengan Aliansi Mahasiswa-Masyarakat Untuk Kemanusiaan (AMMUK-DIY). Mereka berkumpul dan berdiri sembari membawa spanduk dan galang dana dukungan untuk etnis Rohingnya.

Koordinator Aksi Abdulloh Sunono mengatakan, yang mendorong penyelenggaraan aksi ini adalah karena peristiwa di Rohingya sekarang bukanlah masalah agama dan konflik horizontal.

"Namun adalah peristiwa pembantaian masyarakat sipil atau etnis cleansing, dimana mereka tidak punya hak atas kehidupan," katanya di sela-sela aksi.

Ia menegaskan peristiwa di Rohingya sebagai krisis di luar kemanusiaan, oleh karenanya ia menyerukan agar pemerintah Indonesia untuk tetap konsisten memberikan bantuan kepada masyarakat yang tertindas di Rohingya. Perwakilan dari ACT, Bagus Suryanto berharap aksi ini dapat lebih menggugah rasa kepedulian dari masyarakat.

"Untuk hari ini, Kami mengajak kepada seluruh masyarakat Jogja untuk bisa partisipasi dan peduli, berwujud dengan bantuan dana, bantuan doa dan apa-apapun untuk saudara kita yang ada di Rohingya," ujarnya.

Ketua Umum Ikadi DIY, Endri Nugroho Laksana mengatakan bahwa Ikadi DIY mengecam keras perbuatan biadab terhadap umat Islam etnis Rohingya oleh Militer Myanmar.

"Perbuatan ini mengarah kepada ethnic cleansing atau pembersihan etnis," katanya.

Ia pun mendesak Pemerintah Myanmar untuk menghentikan dan tidak mendiamkam perbuatan keji yang tidak berperikemanusiaan ini.

Selain itu, ia juga endesak Pemerintah Republik Indonesia yang merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia agar mengambil sikap tegas dan langkah kongkrit untuk menghentikan tragedi kemanusiaan   melalui   ASEAN,  Organisasi Konferensi Islam (OKI), dan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

"Kami juga engajak seluruh umat Islam khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta untuk melakukan pengumpulan bantuan demi meringankan penderitaan kaum Muslimin Rohingya, dan banyak memanjatkan doa serta melaksanakan Qunut Nazilah, semoga Allah menolong dan mengangkat kesulitan mereka," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement