Kamis 07 Sep 2017 20:24 WIB

Zulkifli Hasan: Jangan Sok Pancasila Kalau Masih Korupsi

Rep: Amri Amrullah/ Red: Bayu Hermawan
Ketua MPR RI Zulkifli Hasan
Foto: Dok MPR RI
Ketua MPR RI Zulkifli Hasan

REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan menyikapi semakin banyaknya pejabat pemerintahan yang tertangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) KPK. Menurutnya pejabat tidak lagi mengimplementasikan nilai kejujuran seperti yang sering diretorikakan dalam Pancasila.

Nilai Pancasila pun hanya sekedar slogan, tapi luntur dalam implementasi. Hal ini disampaikan Zulkifli Hasan saat mengisi sosialisasi empat pilar MPR di Universitas Balikpapan, Kamis (7/9).

Hilangnya nilai nilai luhur bangsa ini, lanjut Zulkifli terlihat dengan semakin banyaknya orang yang mengukur kesuksesan karena uang. Tidak peduli uang itu dari mana dan cara didapat seperti apa. Namun, menurutnya ketika berbicara soal Pancasila, mereka pun merasa paling Pancasilais. Maka tidak heran kalau Pancasila sebatas diomongkan saja, sedangkan korupsi dan merampok uang rakyat tetap berjalan.

"Jadi kalau sekarang banyak yang ketangkap KPK ya wajar," kata Ketua MPR di hadapan ratusan mahasiswa Univeritas Balikpapan.

Sebab nilai-nilai Pancasilanya yang luntur, sehingga orang menghalalkan segala cara demi untuk mendapat uang dan berkuasa. "Mereka korupsi, merampok, mencuri tidak peduli asalkan ada dapat uang," tambahnya.

Kalau seperti ini dibiarkan terus menerus, dikhawatirkan masyarakat dan bangsa ini hancur sehancurnya, karena mengabaikan nilai nilai luhur yang telah lama dipelihara.

Zulkifli menegaskan menghargai nilai-nilai bangsa seperti Pancasila, termasuk juga Undang Undang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI adalah kunci bagi Indonesia untuk menjadi negara maju. Sama pentingnya dengan Ilmu Pengetahuan dan rasa saling percaya antar semua elemen bangsa.

Karena itu Zulkifli berpesan beruntunglah mahasiswa yang masih berkesempatan menempuh pendidikan tinggi. Berkuliah, termasuk di Universitas balikpapan. Syukurilah kesempatan kuliah dengan mengoptimalkan pencarian ilmu dan penanaman nilai nilai kebangsaan.

Menurutnya hanya dengan cara itulah generasi muda bangsa ini bisa mendapat kesempatan membawa Indonesia maju. Bukan seperti yang dikhawatirkan Bung Karno, generasi muda yang menjadi budak di negerinya sendiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement