REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rencana aksi kepung Candi Borobudur sebagai bentuk solidaritas terhadap etnis Rohingya dinilai tak tepat oleh banyak kalangan. Aksi itu pun kemudian akan dipindah ke Masjid An Nur, Komplek Pemkab Magelang.
Menurut Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjutak, jika aksi tersebut digelar di Candi Borobudur, justru akan mempersulit dan memperburuk situasi yang dialami oleh masyarakat Rohingya di Rakhine Myanmar. Hal ini pun disampaikan Dahnil kepada para kyai dan ormas-ormas Islam di Jawa Tengah.
"Saya sampaikan kalau sampai ada demonstrasi di Candi Borobudur itu bukan justru memperbaiki atau membantu etnis Rohingya di Rakhine tapi justru mempersulit etnis Rohingya di Rakhine," ujar Dahnil di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Kamis (7/9).
Menurut dia, aksi yang digelar sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan itu justru bukan merupakan bentuk persaudaraan sesama umat Islam. Bahkan ia mengatakan, aksi tersebut bukan merupakan aksi yang dilakukan dengan akhlak yang baik.
"Jadi kalau mau meninggalkan Ukhuwah Islamiyah Ukhuwah Basariyah Ukhuwah kemanusiaan harus dilengkapi dengan akhlak yang baik. Jadi kalau anda demonstrasi di candi Borobudur itu justru merusak Islam itu sendiri," tegas Dahnil.
Permintaan Dahnil untuk tidak melakukan aksi mengepung Candi Borobudur pun ditanggapi positif. Ormas Islam yang berencana menggelar aksi pun sepakat memindahkan lokasinya ke Masjid An Nur, Komplek Pemkab Magelang. Ia juga menegaskan, agar pemuda Muhammadiyah tak ikut terlibat dalam rencana aksi demonstrasi di Candi Borobudur.