Kamis 07 Sep 2017 19:01 WIB

Sumbar Bawa Geopark Ranah Minang ke UNESCO

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Hazliansyah
Irwan Prayitno - Gubernur Sumatra Barat
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Irwan Prayitno - Gubernur Sumatra Barat

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Provinsi Sumatra Barat akhirnya menandatangani pencanangan "Geopark Ranah Minang" yang penggarapannya sudah dilakukan sejak tahun lalu. Nantinya, Geopark Ranah Minang yang terdiri dari sembilan destinasi wisata geologi ini akan dibawa ke pentas yang lebih tinggi, yakni Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO).

Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno ingin agar Geopark Ranah Minang bisa segera mendapat pengakuan dari UNESCO. Hingga kini, baru dua geopark atau taman bumi yang diakui UNESCO, yakni Batur Geopark di Bali dan Gunung Sewu Geopark di Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Irwan menyebutkan, pencanangan taman bumi atas sembilan destinasi wisata geologi di Sumatra Barat diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisata ke daerah. Kesembilan taman bumi yang dimaksud adalah Ngarai Sianok di Agam dan Bukittinggi, Danau Maninjau di Agam, Tarusan Kamang Mudiak di Agam, Lembah Harau di Limapuluhkota, Danau Singkarak di Tanah Datar dan Solok, Goa Batu Kapal di Solok Selatan, Situs Pertambangan di Sawahlunto, Danau Kembar di Solok, dan terakhir adalah Silokek di Sijunjung.

"Kepala daerah harus dukung ini sebagai destinasi wisata. Destinasi wisata itu penting karena nilai ikutannya jadikan masyarakat sejahtera. Ekonomi daerah terbantu," ujar Irwan saat menghadiri pencanangan Geopark Ranah Minang, Kamis (7/9).

Bahkan, lanjut Irwan, bila UNESCO meluluskan seluruh sembilan destinasi wisata geologi sebagai taman bumi, maka bisa jadi Sumatra Barat menjadi tuan rumah atas geopark terbanyak di dunia. Geopark lainnya di Indonesia memang biasanya hanya terdiri dari satu destinasi utama. Sedangkan Geopark Ranah Minang mengintegrasikan sembilan destinasi wisata geologi di Sumatra Barat sekaligus.

"Pencanangan geopark diharapkan bisa membawa lebih banyak orang ke Tanah Minang. Saya yakin ekonomi akan menggeliat dan membuka lapangan kerja. Kemiskinan ditekan," ujar Irwan.

Anggota Tim Kerja Geopark Ranah Minang Novizar Swantry menambahkan, geopark sendiri merupakan destinasi wisata yang mengintegrasikan sifat kebumian seperti arkeologi, ekologi, dan budaya yang ada di sekitarnya.

Sumatra Barat dianggap memiliki seluruh unsur yang dibutuhkan untuk dijadikan sebagai taman bumi atau geopark. Sumatra Barat, lanjutnya, memiliki topografi yang beraneka ragam, termasuk dataran rendah dan dataran tinggi yang dipengaruhi oleh aktivitas tektonik dan vulkanik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement