REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG — Polda Jawa Tengah menyiagakan 22 Satuan Setingkat Kompi (SSK) pasukan untuk pengamanan antisipasi pengerahan massa dalam aksi solidaritas Rohingnya di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, pada 8 September 2017. "Pasukan yang disiapkan itu juga akan didukung tiga SSK dari TNI," kata Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono di Semarang, Selasa (5/9).
Menurut dia, Mabes Polri juga menyiapkan pasukan untuk pendukung jika sewaktu-waktu diperlukan. Ia menegaskan kepolisian tidak mengizinkan digelarnya aksi bela Rohingnya di Candi Borobudur.
Selain sebagai benda warisan dunia, Borobudur juga merupakan sumber penghidupan bagi warga di sekitarnya. Karena itu, dia mengatakan, para kapolres dan bupati/ wali kota juga telah diminta untuk mengakomodasi pelaksanaan aksi di wilayah masing-masing. "Silakan menggelar aksi di masjid agung di masing-masing daerah," katanya.
Ia mengharapkan akomodasi terhadap para peserta aksi bela Rohingnya itu juga dilakukan kepolisian di wilayah lain tetangga Jawa Tengah. Hingga saat ini, dia melanjutkan, belum ada pengajuan izin berkaitan dengan aksi pengerahan massa ke Borobudur. "Belum ada pengajuan izin dan tidak akan kami izinkan," kata dia.