Selasa 05 Sep 2017 19:48 WIB

Ini Alasan Aher tak Mau Jadi Timses Deddy Mizwar

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Teguh Firmansyah
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan yang juga politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengakui enggan menjadi tim sukses dalam pencalonan Deddy Mizwar dan Ahmad Syaikhu dalam Pilgub Jawa Barat 2018 mendatang.

Aher, sapaan akrabnya, ingin memfokuskan tugas sebagai gubernur di sisa masa jabatannya. Apalagi jika Deddy Mizwar maju dalam Pilgub, maka posisi wakil gubernur akan kosong.

"Urusan-urusan pemerintahan nggak boleh terganggu. Apalagi kampanye panjang empat bulan lebih. Nah di masa itu Pak Wagub kan sebagai cagub kan cuti. Saya sendirian nggak bisa disposisi lagi ke Pak Wagub sampai hari tenang," kata Aher di Gedung Sate, Jalam Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (5/9).

Menurut Aher, ia harus tetap memprioritaskan mandat masyarakat selagi menjabat sebagai gubernur. Keputusan ini yang tidak boleh ditinggalkan.

Meski demikian, Aher menegaskan, sebagai kader PKS tentu ia akan ikut mendukung dan menyukseskan pasangan yang akan diusung partainya. Namun tidak serta merta harus masuk dalam tim pemenangan.

"Ya wajib lah menyukseskan pasangan yang diusung PKS. Itu kan wajib. Kan kalau urusan timses itu kan teknis. Tapi tolong dicatat. Saya pasti menyukseskan sebagai kader partai, saya pasti menyukseskan pasang cagub yang diusung oleh partai," ujarnya.

Ia mengatakan, akan mengatur proporsi sebagai kader yang harus mendukung langkah partai. Namun di satu sisi juga masih menjabat sebagai kepala daerah yang dipilih rakyat.

"Saya harus mengatur keseimbangan. Antara sebagai kader harus menyukseskan mandat partai dan sebagai gubernur ya punya tugas tidak boleh ditinggalkan. Apalagi wagubnya cuti," tuturnya.

PKS sudah menyatakan dukungannya kepada Demiz dalam Pilgub Jabar 2018 mendatang. PKS yang berkoalisi dengan Partai Gerindra ini juga mengutus kadernya Ahmad Syaikhu untuk mendampingi sebagai wakil gubernur. Meski belum secara resmi, keputusan ini disebut-sebut sudah disetujui dua pimpinan partai tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement