REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Kelompok milisi Boko Haram membunuh 381 warga sipil di Nigeria dan Kamerun sejak awal April. Menurut kelompok hak asasi manusia International banyaknya warga sipil yang tewas menandakan kebangkitan kelompok tersebut.
Militer Nigeria berulang kali mengatakan bahwa Boko Haram telah dikalahkan. Namun dalam beberapa bulan terakhir, telah terjadi serangkaian bom bunuh diri dengan target sasaran profil tinggi di kota-kota dan eksplorasi minyak.
Jumlah kematian sejak 1 April lebih dari dua kali lipat dari lima bulan sebelumnya "Boko Haram sekali lagi melakukan kejahatan perang dalam skala besar, dicontohkan oleh kebejatan memaksa gadis-gadis muda untuk membawa bahan peledak dengan tujuan membunuh sebanyak mungkin orang," kata Direktur HAM Inernasional untuk Afrika, Alioune Tine.
Di Nigeria, serangan paling mematikan terjadi pada Juli, ketika militan menculik tim eksplorasi minyak yakni staf perusahaan minyak negara dan staf sebuah universitas saat melakukan perjalanan dengan konvoi militer. Boko Haram membunuh 40 orang dan menculik tiga orang lainnya.
Menurut kelompok tersebut, pelaku bom bunuh diri Boko Haram telah membunuh 81 orang di Nigeria sejak awal April.
Di Kamerun, pemberontakan Islam telah menewaskan setidaknya 158 orang pada periode yang sama.
Menurut PBB, lebih dari 2,5 juta orang telah mengungsi atau menjadi pengungsi di wilayah Danau Chad yang mencakup Nigeria, Kamerun, Niger dan Chad. Sementara 7,2 juta orang kekurangan akses terhadap makanan karena konflik dengan Boko Haram. Pemberontakan telah menyebabkan lebih dari 20 ribu orang tewas sejak dimulai pada 2009.