Selasa 05 Sep 2017 08:44 WIB

2 WNA Jepang Korban Kebakaran di Jimbaran

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
ilustrasi Kebakaran
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
ilustrasi Kebakaran

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Dua orang warga negara asing (WNA) berkebangsaan Jepang menjadi korban peristiwa kebakaran, Senin (4/9). Jasad pasangan suami istri itu ditemukan terbakar di kamar lantai dua Perumahan Puri Gading Blok F1 Nomor 6 Jimbaran, Badung, Bali.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah (Polda) Bali, Kombes Pol Hengky Widjaja mengatakan keduanya teridentifikasi bernama Matsuba Nurio (76 tahun), laki-laki dan merupakan suami dari Matsuba Hiroko (76). Jasad keduanya nyaris tak bisa dikenali lagi wajahnya.

"Polisi masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP)," kata Hengky, Selasa (5/9).

Pada Senin petang, polisi berada di TKP hingga malam hari. Police line dipasang. Polisi kemudian menghubungi pihak terkait, seperti tim identifikasi Polresta Denpasar dan Polda Bali, laboratorium forensik Polda Bali, mencari dan memeriksa sejumlah saksi, serta tak ketinggalan mengidentifikasi kamera CCTV di sekitar TKP.

Kronologis kejadian menurut keterangan saksi adalah Nakiri Mayumi (45) yang merupakan rekan korban yang juga WNA Jepang bertemu kedua korban Sabtu (2/9). Suami saksi pada hari kejadian, Senin sekitar pukul 11.00 WITA datang ke rumah korban dan melihat kepulan asap di lantai dua.

Melihat keadaan tersebut, suami saksi menghubungi saksi lewat ponsel dan mengatakan rumah korban terbakar. Saksi menuju rumah korban dan mencoba menghubungi ponsel korban, sayangnya tidak aktif.

Saksi berikutnya, Lukman Faik (39) yang berprofesi sebagai pedagang tahu mengaku datang ke rumah korban karena ada janji makan siang dan mengambil papan tulis untuk dibawa ke rumahnya. Sebelum datang ke TKP, Lukman sempat menghubungi korban, namun ponselnya tidak bisa dihubungi.

Lukman kemudian datang langsung ke rumah korban, mencoba mengetuk pintu, dan tidak ada jawaban. Tak lama saksi melihat rumah bagian atas menghitam seperti habis terbakar. Saksi kemudian minta tolong ke tetangga korban dan warga pun mulai berdatangan.

Polisi juga memeriksa dua saksi lainnya, yaitu I Wayan Wijana dan Abdul Salam. Abdul (48) merupakan anak angkat korban. Yang bersangkutan saat sedang berada di luar rumah mencoba menghubungi korban untuk makan siang bersama, sayangnya tak ada jawaban. Abdul kemudian berangkat ke rumah korban, namun pintu gerbang dalam kondisi tertutup.

"Saksi melihat ke lantai dua dan ada bekas asap terbakar. Yang bersangkutan langsung menelepon kaling banjar dan Polsek Kuta Selatan," kata Hengky.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement