Senin 04 Sep 2017 16:05 WIB

Perlakuan Buruk Istri, Jadi Motif Abdul Malik Membunuh?

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Teguh Firmansyah
Pembunuhan (Ilustrasi)
Foto: pixabay
Pembunuhan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Abdul Malik (AM) terduga pembunuh istrinya Indria Kameswari ternyata sering mendapatkan perlakuan kasar dari Indria. Tak tanggung-tanggung, AM disebut sering diancam akan dibunuh oleh Indria yang juga pegawai diklat BNN itu.

Hal itu diceritakan oleh kakak AM, Siti Nuraeni pada wartawan di Mapolres Bogor, Jalan Tegar Beriman, Senin (4/9). "Saya dan adik saya itu sering bertukar pikiran, kalau rumah tangga sering cekcok jangan diterusin. Tapi, adik saya itu keukeuh saja, tidak mau menceraikan dia," ujar Siti menjelaskan.

Siti menerangkan, Indria sering menuntut fasilitas mewah pada AM, seperti rumah dan mobil mewah. Ketika keinginannya belum terpenuhi, Indria akan memaki, memukul bahkan melakukan hal yang tak wajar pada AM. "Dia sering mengancam kalau dia (Indria) punya pistol, kenal banyak aparat, bahkan dia akan selingkuh jika keinginannya tak dipenuhi," kata dia.

Siti melanjutkan, pada 23 Februari 2017 lalu, keluarga AM sempat akan melaporkan kelakuan Indria pada aparat kepolisian. Sebab, keluarga tak tahan, melihat AM sering di pukul dan mengalami memar pada wajah dan kepalanya. Namun, upaya pelaporan tersebut dibatalkan karena AM tidak menyetujui.

Siti mengatakan, pertemuan terakhirnya dengan AM, yakni pada Sabtu (31/8) malam atau saat malam takbiran Idul Adha. AM mendatangi kediaman orang tuanya di Jalan Warakas I Kelurahan Warakas Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, untuk meminta sertifikat rumah.

"Minta sertifikat rumah ini (rumah orang tua AM), dan hasil visum AM yang pernah mau kami laporkan itu. Tapi, kami tidak berikan," kata dia. Karena itu, dia berharap, kasus ini dapat diungkap dengan seadil-adilnya dan sesuai dengan prosedur hukum yang ada. 

Sebelumnya, perempuan dengan alamat KTP Jalan Warakas, Jakarta Utara, ditemukan tewas di rumah kontrakannya di Perumahan River Valley RT 01/ RW 08, Desa Palasari, Kecamatan  Cijeruk, Kabupaten Bogor, pada Jumat, (1/9). "Ya, benar ada penemuan mayat di sana," kata Kapolsek Cijeruk Kompol Safiudin saat dikonfirmasi, Jumat (1/9).

Safiudin mengatakan, suami korban yang berprofesi sebagai karyawan swasta diduga sebagai pelaku pembunuhan karena dirinya hingga kini menghilang. Pihak kepolisian, lanjut Safiudin, masih terus mengembangkan kejadian dan melakukan pemeriksaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement