Jumat 01 Sep 2017 23:36 WIB

Penjualan Kambing Kurban di Bandar Lampung Merosot

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Karta Raharja Ucu
Hewan kurban.
Foto: Antara
Hewan kurban.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Sejumlah lapak penjualan kambing kurban yang berdiri di pusat-pusat pemukiman penduduk dalam kota Bandar Lampung mengalami penurunan omzet penjualan pada Idul Adha 1438 H. Penjualan kambing merosot hingga 30 persen dari hari raya kurban tahun sebelumnya.

Pantauan Republika.co.id di beberapa lapak penjualan kambing kurban, Jumat (1/9), para pemilik lapak rata-rata telah menutup lapaknya setelah shalat Idul Adha, karena daya beli masyarakat mulai menurun. Biasanya, pada tahun-tahun sebelumnya, lapak-lapak penjualan kambing masih menyisakan satu atau dua hari ke depan setelah shalat Id untuk dibongkar.

“Tahun ini, daya beli masyarakat menurun. Penjualan kambing kami merosot tajam dari tahun sebelumnya,” tutur Darsono, pemilik lapak kambing kurban yang berdiri di Kemiling, Bandar Lampung.

Ia menyediakan sebanyak 70 kambing untuk hari raya kurban tahun ini, namun hingga Jumat (1/9) hari penyembelihan hewan kurban, hanya 25 sapi yang terjual. Tahun lalu, ia menuturkan pada H-1 Lebaran sudah terjual 50 kambing. “Sepi pembeli, laku hanya 25 kambing,” katanya.

Pada hari Jumat (1/9) setelah shalat Id, ia memutuskan untuk membongkar lapaknya, karena khawatir kambing yang tersisa tidak kuat menunggu dua atau tiga hari mendatang. Tahun lalu ia buka lapak hingga hari ketiga Idul Adha.

Di Tanjungkarang Barat, penjualan lapak kambing juga mengalami penurunan omset penjualan. Menurut Kamil, dari 50 kambing yang dibawanya, hingga H-1 Idul Adha hanya terjual 15 kambing. “Sekarang daya beli masyarakat menurun. Barangkali mereka sudah membeli di luar kota,” tuturnya.

Ia menjual kambing berkisar Rp 2,3 juta hingga RP 3,5 juta per kambing bergantung dengan berat dan kondisi kambingnya. Berbeda dengan lapak penjualan kambing lainnya, ia masih bertahan hingga satu dua hari ke depan untuk membongkar lapaknya, untuk menanti pembeli yang ingin berkurban pada hari-hari tasyrik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement