Jumat 01 Sep 2017 15:09 WIB

Polisi Jinakkan Sapi Mengamuk di Mapolres Kediri

Seekor sapi kurban mengamuk (ilustrasi)
Foto: Arif Firmansyah/Antara
Seekor sapi kurban mengamuk (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Aparat Kepolisian Resor Kediri, Jawa Timur, berhasil menjinakkan seekor sapi yang mengamuk sebelum disembelih di Hari Raya Idul Adha 2017 di markas kepolisian resor setempat. Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Kediri AKP Mukhlason, Jumat (1/9) mengemukakan sapi tersebut rencananya akan disembelih. Sapi tiba-tiba lepas dari ikatan dan lari ke posko pembagian daging di Mapolres Kediri.

"Sapi itu langsung lari menuju posko pembagian daging dan mengacak-acak isi di dalam posko. Petugas pemotongan daging yang ada di posko tadi juga panik dan melarikan diri, menyelamatkan diri," katanya di Kediri.

Lebih lanjut, ia mengatakan sapi yang sempat mengamuk saat akan disembelih itu dikorbankan oleh polsek jajaran di Polres Kediri. Anggota juga langsung berupaya untuk menenangkan sapi berjenis kelamin jantan tersebut. Tidak menunggu waktu lama, akhirnya sapi jantan itu bisa dijinakkan dan disembelih seperti hewan kurban lainnya.

Ia menambahkan, secara total pada Hari Raya Idul Adha 2017 tersebut, Polres Kediri melakukan penyembelihan sembilan ekor sapi dan lima ekor kambing. Seluruh hewan ternak tersebut dari jajaran kepolisian di wilayah hukum Polres Kediri.

Terkait dengan jumlah pembagian, ia mengatakan nantinya akan akan dibagikan pada sekitar 1.500 penerima. Polres Kediri juga menyebar kupon untuk mengambil daging. Dalam kesempatan tersebut, pembagian menggunakan kupon berjumlah 1.000 kupon, sementara yang dibagikan secara langsung mencapai 500 bungkus.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih mengatakan sudah menurunkan tim untuk melakukan pemeriksaan hewan kurban. Ada sekitar empat tim yang akan disebar di seluruh Kabupaten Kediri.

"Secara total, yang terpantau ada 54 titik pemotongan hewan kurban di Kabupaten Kediri. Kami menurunkan empat tim untuk memantau proses penyembelihan hewan serta kesehatan daging hewan kurban," katanya.

Ia juga menambahkan, proses pemantauan itu akan dilakukan di hari bertepatan dengan perayaan Idul Adha 2017 serta sehari setelahnya. Tim akan meneliti kesehatan daging kurban. Jika ditemukan ada indikasi terkena penyakit, tim akan menganjurkan agar daging tersebut tidak dibagikan.

Tutik juga mengatakan, sebelumnya dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Kediri juga telah melakukan sosialisasi terkait dengan teknis penyembelihan hewan kurban yang baik. Petugas takmir juga diberi pengetahuan misalnya cara merobohkan hewan yang baik, sehingga proses penyembelihan juga berlangsung dengan lancar.

Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Kediri juga telah melakukan pemantauan di beberapa tempat penyembelihan hewan kurban. Salah satunya di Masjid As Sholihin, Desa/Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri.

Dari pemeriksaan daging kambing, ternyata ditemukan ada cacing hati. "Kami melakukan pemeriksaan post mortem, melihat organ dalam berupa paru, hati, dan limpa. Jika paru bagus, hati bagus, berarti sehat. Namun, dari 50 persen kambing yang sudah dikuliti dan dibuka, kami temukan ada tiga ekor yang terindikasi terkena cacing hati," katanya.

Ia menambahkan, secara kasat mata sebenarnya bisa diketahui daging sehat ataupun terindikasi terkena penyakit cacing hati. Untuk daging yang sehat, permukaan daging akan kelihatan halus, licin, serta warna merah hatinya merata.

"Yang terindikasi terkena penyakit cacing hati, dari permukaan ada yang tidak merata, bergelombang, warnanya ada bercak kuning," katanya menjelaskan.

Lebih lanjut, ia mengatakan daging yang sudah terkena penyakit cacing hati juga tidak bagus jika dikonsumsi. Untuk itu, ia meminta agar takmir masjid tidak membagikan daging yang terkena cacing tersebut. Daging yang sudah terkena cacing bisa dikubur di areal penyembelihan.

Pada 2016, jumlah hewan yang dikurbankan di seluruh Kabupaten Kediri, untuk sapi sekitar 1.800 ekor dan kambing serta domba sekitar 18 ribu ekor. Untuk jumlah yang dikurbankan pada 2017, masih belum diketahui. Petugas masih akan memantau hingga dua hari, yaitu saat Hari H Idul Adha 2017 dan sehari setelahnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement