Rabu 30 Aug 2017 22:36 WIB

Cegah Terorisme, Masyarakat Harus Perkuat Ketahanan Keluarga

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Winda Destiana Putri
Terorisme
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Terorisme

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susianah Affandy meminta masyarakat memperkuat ketahanan keluarga. Hal itu guna mencegah gerakan terorisme yang menyasar anak-anak.

"Anak sangat rentan menjadi sasaran kelompok teroris dan ekstrimis karena anak masih polos dan tak punya filter yang cukup seperti pendidikan, pengalaman dan sosio kultur," katanya dalam siaran persnya, Rabu (30/8).

Ketahanan keluarga adalah kunci utama pencegahan dari hulunya. Data di lapangan, pelaku bom bunuh diri dan mereka yang terlibat dalam gerakan radikal memiliki latar belakang keluarga yang tidak harmonis, keluarga miskin dan rentan.

Susianah menyebut di era global di mana teknologi digital saat ini kian canggih, anak-anak banyak mencari tahu dari smart phone di tangannya. Anak-anak ini mencari ilmu pengetahuan juga dari smartphone.

Sungguh ironi jika pengetahuan tentang kekerasan yang mereka terima dianggap sebagai bagian dari misi suci agama dengan iming-iming surga. Akibatnya anak-anak yang mendapat pendidikan dan pengetahuan kekerasan akan menyelesaian masalah ketika dewasa juga dengan kekerasan.

Mereka akan tumbuh menjadi anak-anak yang sulit menerima perbedaan (intoleran). Dunia digital menjadi tantangan dan tantangannya tersebut menjadi ganda jika anak-anak tumbuh dalam keluarga yang disharmoni.

Selain menguatkan ketahanan keluarga, Susianah menghimbau kepada pemerintah agar melakukan edukasi kepada orang tua atau keluarga tentang ideologi dan nilai nasionalisme. Orang tua dan keluarga juga harus memiliki pemahaman tentang Islam yang damai, Islam rahmatan lil alamin.

"Para orang tua dan keluarga harus juga memiliki pemahaman tentang bahaya radikalisme. Bagi para pendidik dan lingkungan pendidikan, harus ada integrasi pendidikan anti kekerasan, ideologi nasionalisme ada pada semua mata pelajaran," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement