REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sejumlah daerah di Jawa Barat mulai terkena dampak kekeringan dari musim kemarau yang tengah berlangsung. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat menerima informasi empat daerah sudah menyatakan status siaga kekeringan.
Kepala BPBD Jawa Barat Dicky Syaromi menyebutkan empat daerah yang menyatakan siaga darurat kekeringan, yakni Kabupaten Karawang, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi dan Kota Banjar. Dicky mengakui pihaknya belum menerima informasi terkait dampak parah kemarau di daerah lainnya di Jawa Barat.
"Sementara baru empat daerah itu yang menyatakan siaga kekeringan. Karawang, Cianjur, Kabupaten Sukabumi,dan Banjar," kata Dicky, Selasa (29/8).
Ia menuturkan kemarau yang terjadi di empat daerah tersebut diantaranya menyebabkan kelangkaan air bersih untuk kebutuhan rumah tangga. Serta kesulitan air untuk kebutuhan pertanian. Kekeringan pun tak terelakan dan mengancam lahan pertanian juga kebutuhan sehari-hari warga.
Menurutnya penanganan kekeringan di empat daerah tersebut sedang diatasi oleh BPBD setempat. Meski demikian, diakuinya pihaknya telah mengirim bantuan ke empat daerah tersebut. "Logistik juga kita kirim ke mereka," ujarnya.
Selain itu, bantuan air bersih untuk kebutuhan rumah tangga dan juga pengairan guna kebutuhan pertanian juga sudah disalurkan. Penyaluran bantuan air ini dilakukan pemerintah daerah setempat.
Pihaknya bersama BPBD kabupaten/kota terus berkoordinasi, terutama di empat daerah yang terdampak tersebut. Meski belum semua dinyatakan siaga kekeringan, namun pihaknya terus mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan daerah lainnya juga akan ikut terdampak kekeringan.
"Sejumlah daerah lainnya juga terjadi kelangkaan air bersih, namun belum sampai pada siaga darurat kekeringan. Seperti yang terjadi di Kabupaten Bandung, Kota Bandung, juga daerah lainnya. Itu kita antisipasi juga," tuturnya.
Selain kelangkaan air, Dicky mengatakan dampak lain yang harus diwapadai pada musim kemarau ini adalah kebakaran hutan yang bisa saja terjadi di kawasan-kawasan konservasi di Jabar. Seperti yang beberapa hari lalu terjadi di lahan konservasi milik BBKSDA Jawa Barat.
"Udara yang panas dapat memicu terjadinya kebakaran di hutan-hutan dan itu harus diwaspadai," ucapnya.
Ia menyebutkan pihaknya juga membantu memantau dan mengawasi lahan-lahan konservasi yang ada di Jawa Barat. Sehingga jika dibutuhkan bantuan, maka pihaknya siap memberikan bantuan darurat.