Selasa 29 Aug 2017 17:26 WIB

Temui Kemenkes, KPAI Bahas Imunisasi MR

Rep: RR Laeny Sulistywati/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas kesehatan menyiapkan vaksin Measles Rubella (MR) yang akan disuntikkan kepada siswa saat Kampanye Imunisasi Campak dan MR di SMPN 9, Bandung, Jawa Barat, Selasa (1/8).
Foto: Antara/Fahrul Jayadiputra
Petugas kesehatan menyiapkan vaksin Measles Rubella (MR) yang akan disuntikkan kepada siswa saat Kampanye Imunisasi Campak dan MR di SMPN 9, Bandung, Jawa Barat, Selasa (1/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menemui Kementerian Kesehatan (Kemenkes), di Jakarta, Selasa (29/8). Tujuannya adalah membahas dan mendukung Kemenkes yang tengah melakukan imunisasi Measles Rubella (MR).

KPAI diwakili Wakil Ketua KPAI, Rita Pranawati, Komisioner bidang Kesehatan KPAI Sitti Hikmawatty, dan Komisioner KPAI Jasra Putra diterima langsung oleh Menteri Kesehatan Nila F Moeloek. Pantauan Republika.co.id, pertemuan berlagsung Selasa (29/8) mulai pukul 11.30 WIB di ruang kerja Menteri Kesehatan. Pertemuan tertutup unuk media.

Usai pertemuan, Rita mengatakan, KPAI menyampaikan pelaksanaan imunisasi MR yang memasuki pekan keempat. Rita menyebut KPAI menerima laporan adanya penolakan imunisasi MR di masyarakat hingga adanya dugaan dampak terkait pelaksanaan imunisasi MR.

Pada pertemuan ini KPAI dan Kemenkes memiliki kesepahaman bahwa imunisasi merupakan hak anak, sehingga semestinya orang tua mendukung pemenuhan hak kesehatan anak. “Mencegah adanya dampak penyakit akibat endemi MR jauh lebih baik dan lebih ekonomis dibandingkan jika sudah terpapar penyakit MR, kecacatan," katanya.

Ia menambahkan hal ini sesuai dengan rekomendasi Komisi Fatwa MUI bahwa imunisasi merupakan salah satu ikhtiar menjaga kesehatan. Di kesempatan itu, KPAI juga menambahkan masukan terhadap praktek pelaksanaan imunisasi, khususnya terkait informed concern kepada orang tua perlu dilakukan standarisasi.

Informed concern juga merupakan bentuk edukasi kepada orang tua mengapa imunisasi MR penting untuk dilakukan. Sehingga, orang tua dapat memberikan penjelasan kepada anak dengan gamblang.

Selain  informed concern, kata dia, kesadaran publik melalui tokoh agama dan tokoh masyarakat juga perlu ditingkatkan agar penerimaan dari imunisasi MR dapat mencapai sasaran. Semoga anak-anak Indonesia derajat kesehatannya meningkat dan Indonesia bebas dari MR.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement