REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Sebanyak enam tersangka pelaku pembacokan Nenek Elih (73 tahun) telah ditangkap Polres Tangerang Selatan pada Jumat (25/8) hingga Senin (28/8) di tempat yang berbeda. Kepada polisi, para pelaku mengaku ingin balas dendam perbuatan salah seorang yang diduga dari kelompok tertentu.
"Sebelum melakukan perbuatannya, mereka berkumpul di salah satu SPBU di Regency Graha Bintaro Tangerang Selatan. Karena mereka ada dendam kemudian mereka bersepakat untuk keliling mendatangi pos ormas ini," kata Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Fadli Widiyanto.
Fadli menambahkan, setelah berkonvoi, para pelaku mendapati salah satu pos, kemudian mereka melakukan pengerusakan. "Kebetulan korban ini ada di situ istirahat. Biasanya nenek itu istirahat di situ, namun karena diduga anggota ormas kemudian dilakukan penganiayaan," kata Fadli.
Tangan Nenek Elih dibacok hingga terputus, kaki dan tangannya juga terlihat luka bacok hingga menyebabkan meninggal. Setelah dilakukan interogasi, para pelaku ternyata bukanlah anggota resmi ormas Forum Betawi Rempug (FBR) maupun anggota resmi Pemuda Pancasila. "Mereka hanya mengaku-ngaku dari salah satu ormas tersebut," kata Fadli.
Saat ini, pelaku masih melakukan pengejaran yang diduga berjumlah belasan. Polisi juga masih mencari satu DPO yang diduga orang yang memprovokasi penyerangan tersebut.