REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Laman Saracen tengah menjadi sorotan, serta memberikan beberapa kemungkinan bagi kelompok penebar kebencian lainnya. Bagi yang hanya ikut-ikutan atau sekadar main-main, kemungkinan mereka akan segera menghentikan penyebaran.
Pengamat media sosial, Enda Nasution, melihat sekilas dari aplikasi Instagram yang saat ini sudah banyak sekali bertebaran akun-akun penebar kebencian dari berbagai sisi. "Ini ada beberapa kemungkinan dengan ditangkapnya Saracen ini, pertama yang lain jadi takut, atau kedua yang lain jadi hati-hati," kata dia saat dihubungi Republika, Ahad (27/8).
Penangkapan sindikat Saracen, diungkapkan Enda lebih lanjut, dilakukan secara online maupun offline oleh pihak kepolisian dengan intelijen khusus mereka. Ada dua kemungkinan, beberapa di antara organisasi yang hanya main-main mereka akan jadi takut dan berhenti, sementara yang profesional malah semakin melindungi diri.
Belum lagi, salah satu strategi Saracen, adalah mengaburkan mana yang benar dan tidak, kadang mereka unggah informasi yang benar, kadang tidak. "Hate speech dan kritik itu berbeda. Kalau kritik silakan saja, berdasarkan fakta, dan memang bukan karena benci. Karena yang benci ini yang bahaya, bisa ancam jiwa dan keselamatan kelompok atau individu tertentu," jelas Enda.
Kalau misalnya, Enda mencontohkan ia berada dalam suatu kelompok kontra, lalu menginformasikan ajakan ke suatu rumah dengan alamat lengkap, lalu ajakan untuk membakar rumah tersebut, itu yang kemudian menjadi hal sangat berbahaya dalam sebuah hate speech. "Definisi hate speech itu adalah ketika sudah ada ancaman keselamatan," tutur dia.
Sebagai pengamat media sosial, dalam pandangannya, kebanyakan pengguna internet atau warganet adalah menggunakan internet masih dalam tahap biasa-biasa saja. Hanya kadang-kadang mungkin tidak suka, mungkin kritik, mungkin nyinyir, dan masih dalam batas wajar.
Kemudian dalam beberapa kasus, seperti memang ada kelompok kecil yang sengaja membuat konten untuk akhirnya disebarkan. Sementara pengguna internet tidak mengetahui konten tersebut berasal dari siapa dan dimana. "Dengan ditemukan website Saracen ini, ternyata memang terkonfirmasi ada tim khusus, dengan organisasi khusus yang secara profesional menebar kebencian, atas dasar pesanan. Jadi memang mereka dibayar untuk melakukan hal ini," jelas Enda.
Hal itu yang kemudian jadi berbahaya, karena pemerintah tidak lagi berhadapan dengan masyarakat secara umum. Enda kembali memberikan sebuah contoh, ketika pemerintah berhadapan dengan masyarakat, tentu masih bisa diskusi, bisa ngobrol, berargumentasi. Sementara dalam sebuah organisasi penebar kebencian, akan menjadi seperti pasukan bayaran yang memang tugasnya menyebar konten-konten kebencian.
"Dan jahat jadinya, karena apa yang mereka lakukan justru membuat amunisi yang menjadikan masyarakat lebih terpecah-belah lagi. Dampaknya juga ke masyarakat, walaupun di satu sisi juga saya tidak bisa menyalahkan masyarakat juga ya. Karena istilahnya kalau kita mau bilang, ya masyarakatnya juga sih 'bodoh' mau saja percaya, itu tidak bisa seperti itu ya," kata dia.