Rabu 23 Aug 2017 16:29 WIB

Pria yang Amankan Cangkir dalam Kasus Novel Diperiksa Ulang

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Andri Saubani
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan (kiri) bersama istri Rina Emilda (kanan) dan anak bungsunya saat ditemui di Singapura, Selasa (15/8).
Foto: Antara/Monalisa
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan (kiri) bersama istri Rina Emilda (kanan) dan anak bungsunya saat ditemui di Singapura, Selasa (15/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono mengungkapkan perkembangan penyelidikan kasus penyerangan terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan. Polisi memeriksa orang yang mengamankan cangkir berisi cairan kimia tersebut.  "Kemarin penyidik tanggal 21 Agustus penyidik memeriksa saksi yang berkaitan dengan mengamankan mug (cangkir) yang pertama kali," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Rabu (22/8).

Argo menjelaskan, sebuah cangkir yang diduga digunakan untuk menyerang diamankan dari TKP oleh seorang saksi menggunakan kain. Kemudian cangkir itu diletakkan di teras rumah Novel. Iti dilakukan dengan harapan agar tidak semua orang memegang barang bukti tersebut.  "Kemudian setelah dilakukan pengamanan di sana dan tim inafis kemudian mengambil barang itu sebagai barang bukti," kata dia.

Sayangnya, menurut Argo, sidik jari pada mug tersebut hilang. Untuk itu, penyidik masih berusaha mengungkap sidik jari dari barang bukti tersebut. "Ya tentunya itu bagian dari pada penyidik dan itu butuh proses kita liat bagaimana mug itu sendiri ya itu bagian dari pada penyidik untuk mengetahui," kata dia.

"Jadi gini, itu adalah H2SO4 ya kalo kena tangan melepuh kalo kena levis itu lobang kira-kira apakah pelaku pakai tangan telanjang?" kata Argo berusaha menjelaskan proses hilangnya sidik jari di cangkir itu.

Republika sempat berbincang dengan salah satu orang bernama Lomri, yang mengaku mengamankan cangkir Novel pada hari Novel diserang. Saat itu, Lomri sedang tiduran di masjid. Tiba-tiba ia mendengar raungan minta tolong Novel. Ia pun bersama yang lain langsung keluar dan membopong Novel ke sumber air terdekat, yakni tempat wudhlu Masjid Al-Ihsan, Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Selepas menolong Novel, Lomri sempat mengamankan beberapa alat bukti. Lomri menuturkan ia sempat mengumpulkan baju gamis Novel, cangkir seng yang digunakan pelaku, dan sandal jepit. "Saya tutupin pakai koran," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement