Selasa 22 Aug 2017 16:34 WIB

Lima Partai Ini Berpeluang Bentuk Poros Baru di Pilgub Jabar

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ratna Puspita
Pilkada (ilustrasi)
Foto: Antara/Embong Salampessy
Pilkada (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Lima partai yakni PPP, PAN, PKB, Partai Hanura, dan Partai Demokrat, berpeluang membuat poros baru pada Pemilihan Kepala Daerah Jawa Barat (Pilkada Jabar) 2018. Lima partai ini sudah melakukan pertemuan terkait kemungkinan berkoalisi mengusung pasangan calon gubernur Jawa Barat di Hotel Horison, Senin (21/8) malam. 

Pertemuan tersebut dihadiri Ketua DPW PPP Jabar Ade Munawaroh Yasin, Ketua DPD Partai Demokrat Jabar Iwan Sulandjana, dan Plt Ketua DPW PAN Jabar Hasbullah Rahmad. Selain itu, hadir juga Ketua DPD Partai Gerindra Jabar Mulyadi, Sekretaris DPD Partai Hanura Jabar Budi Hermansyah, dan Sekretaris PKB Jabar Hendra.

Menurut Wakil Sekjen PPP Achmad Baidowi, pertemuan antara PPP, PKB, PAN, Hanura, dan Demokrat itu sebagai salah satu langkah dalam menjajaki koalisi Pilgub Jabar. Dia menambahkan pertemuan itu besar kemungkinan dapat membentuk poros baru untuk memberikan pilihan alternatif kepala daerah kepada masyarakat Jawa Barat. 

Namun, dalam komunikasi ini belum membicarakan siapa figur yang akan diusung. Komunikasi politik tersebut dilakukan untuk membentuk "perahu" baru yang bisa membawa penumpang di pilgub nanti. "Kami menyediakan perahunya dulu baru cari penumpangnya. Kecukupan kursi parpol ,kami capai terlebih dahulu, baru bicarakan figur," ujar Baidowi yang akrab disapa Awi,  Selas(22/8).

Dia mengatakan lima parpol ini mengutamakan kursi parpol agar tidak percuma. Dia menuturkan jika mengutamakan figur yang sementara kursi parpol belum cukup maka dukungan akan sia-sia. Dia menambahkan komunikasi politik yang sekarang ini dilakukan adalah mencari dukungan agar cukup 20 persen kursi, sebagaimana ketentuan UU Pilkada. 

"Sangat besar bergabung karena ada kesamaan pandangan. Tapi, siapa figurnya belum. Masih perlu waktu untuk menentukan dan pembahasan di tingkat DPP," kata dia. 

Terkait pertemuan di tingkat DPP,  Awi mengatakan, masih menunggu perkembangan dan laporan dari tingkat DPW masing-masing parpol. Ia masih menunggu DPW agar tidak ada kesalahan persepsi sehingga DPP tahu sejauh mana proses yang dilakukan di bawah termasuk dinamika pokitik yang terjadi.

Saat ini, ada dua poros atau koalisi yang terbentuk untuk menghadapi Pilkada Jawa Barat tahun depan. Kedua poros tersebut yakni Partai Gerindra-PKS yang akan mengusung Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu dan PDI Perjuangan-Partai Golkar yang akan mengajukan Dedi Mulyadi.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang sudah menyatakan niat maju pada kontestasi tersebut baru didukung oleh Partai Nasdem. Namun, Emil sudah menyatakan keinginannya maju dengan politikus PAN yang juga Wali Kota Bogor Bima Arya. Bima juga sempat melontarkan bahwa dia cocok dengan wali kota yang akrab disapa Emil itu. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement