Ahad 20 Aug 2017 21:10 WIB

19 Kali Beraksi, Begal Sadis di Medan Bermotif Narkoba

Rep: Issha Harruma/ Red: Israr Itah
Kapolrestabes Medan Kombes Sandi Nugroho (keempat dari kiri) saat memaparkan kasus begal sadis di depan kamar jenazah RS Bhayangkara Medan, Ahad (20/8).
Foto: REPUBLIKA/Issha Harruma
Kapolrestabes Medan Kombes Sandi Nugroho (keempat dari kiri) saat memaparkan kasus begal sadis di depan kamar jenazah RS Bhayangkara Medan, Ahad (20/8).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Komplotan begal sadis yang diringkus di Medan diketahui sudah 19 kali beraksi di sejumlah lokasi. Dalam aksinya, komplotan yang diperkirakan berjumlah lebih dari enam orang itu kerap berganti pasangan dan menggunakan modus yang sama.

Kapolrestabes Medan Kombes Sandi Nugroho mengatakan, tiga anggota komplotan ini diringkus di salah satu rumah kost di Jalan Dipanegara, Padang Bulan, Medan Selayang, Ahad (20/8) subuh. Ketiganya, yakni Doddy Radibyo (32), Fandi Syahputra (23) dan Tengku Aditya Hidayat alias Adit (18).

Doddy dan Fandi tewas ditembak karena melawan petugas saat pengembangan. Sementara empat pelaku berinisial G, B, I, dan K berhasil melarikan diri saat penggerebekan.

"Dari interogasi, kelompok ini sudah 19 kali melakukan begal. TKP ada 19. Sedang kami kumpulkan TKP-TKP lain. Pelaku lain juga masih diburu," kata Sandi, Ahad (20/8).

(Baca: Komplotan Begal Sadis Gunakan Airgun Diringkus di Medan)

Dari hasil pemeriksaan, Sandi mengatakan, para tersangka nekat melakukan aksi sadis tersebut di bawah pengaruh narkoba. Hasil dari pembegalan itu pun digunakan untuk membeli narkoba.

"Untuk sementara motifnya narkoba, mereka adalah pengguna narkoba. Motif lain, masih kami dalami. Kami akan dalami juga kasus ini ke penadah-penadah hasil pembegalan mereka," kata Sandi.

Selain tiga tersangka, polisi juga menyita tiga unit motor, termasuk motor milik korban, sepucuk senjata airgun jenis revolver, sangkur, dan balok yang digunakan tersangka saat beraksi. Sandi pun mengimbau anggota komplotan begal sadis yang masih buron ini untuk segera menyerahkan diri.

"Anggota kami masih di lapangan untuk memburu mereka dan saya sudah perintahkan untuk tembak di tempat jika para tersangka tidak menyerahkan diri dan membahayakan masyarakat maupun petugas," kata Sandi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement