Kamis 17 Aug 2017 19:06 WIB

Pencuri Bus Transjakarta Terindikasi Sakit Jiwa

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Ratna Puspita
 (Ilustrasi) Bus Transjakarta.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
(Ilustrasi) Bus Transjakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sentot Setiadi, orang yang membawa kabur armada Transjakarta hingga ke Pekalongan telah menjalani pemeriksaan atas kondisi kejiwaannya di RS Polri. Dari pemeriksaan itu, polisi menemukan adanya indikasi gangguam kejiwaan.

"Untuk hasilnya sepertinya dia positif gangguan kejiwaan, tapi nunggu hasil resminya nunggu dari RS Polri, Ya itu kejiwaan, gangguan pikiran saja itu. Stress atau depresi," ujar Kapolsek Ciracas Komisaris Tuti Aini saat dihubungi, Kamis (17/8).

Tuti menjelaskan, Sentot menjalani pemeriksaan kejiwaan selama dua minggu. Jika nanti RS Polri menentukan Sentot mengalami gangguan kejiwaan akut maka kasusnya tidak akan dilanjutkan atau diterbitkan Surat Penghentian Penyidikan (SP3). "Masa orang sakit jiwa mau ditahan terus. Nanti kami titipkan panti sosial di Cipayung," kata Tuti.

Sejauh ini, menurut Tuti, kepolisian hanya bisa menggali informasi dari pihak PT Mayasari sebagai pengelola pull bus yang dibawa kabur Sentot. "Pihak keluarga tidak ada yang bisa dihubungi, dari pihak Mayasari saja," ungkap Tuti.

Sentot Setiadi mencuri bus Transjakarta milik PT Mayasari Bakti di Pul Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (25/7) siang. Pria itu membawa kabur bus bernomor polisi B 7450 TGC hingga ke Pekalongan, Jawa Tengah. Dia pun ketahuan mencuri bus itu saat mengisi bahan bakar karena enggan membayar.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement