REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan selesai menjalani operasi mata kiri di salah satu rumah sakit di Singapura. Pada Kamis (17/8), sekitar pukul 13.35 waktu Singapura atau 12.35 WIB, Novel keluar dari kamar operasi, setelah menjalani operasi mulai pukul 08.15 waktu Singapura, artinya sekitar 5 jam Novel berada di ruangan tersebut.
"Nanti ya saya ke dalam (kamar perawatan) dulu," kata abang Novel, Taufik Baswedan di RS Singapura, Kamis. Saat Novel keluar dari ruang operasi, ia mengenakan baju rumah sakit dan dibawa dengan menggunakan tempat tidur dengan perban yang menutup mata kirinya. Sejumlah suster dan pihak pengamanan dari rumah sakit enjaga Novel dari kamar operasi menuju kamar perawatan.
Keluarga Novel yaitu abang Novel, Taufik Baswedan, istrinya Rina Emilda, ibu Novel serta anak bungsu Novel juga berada di rumah sakit menunggu Novel keluar dari kamar operasi di satu kamar yang berada satu lantai dengan kamar operasi.
Perwakilan dari KPK yang juga salah seorang penyidik KPK dan dokter KPK, Johanes Hutabarat juga menanti kabar pascaoperasi tersebut. Salah satu dokter yang menangani Novel menyatakan bahwa operasi Novel berjalan lancar, namun pascaoperasi Novel harus dirawat di rumah sakit selama sekitar 5 hari untuk pemulihan. Mata Novel pun tidak boleh terkena air.
Pascaoperasi hari ini, Novel masih harus menjalani operasi lanjutan dua bulan ke depan. Menurut Novel pada wawancara sebelumnya, operasi yang dijalaninya adalah operasi artifisial. "Operasi ini namanya operasi artifisial yang akan menggunakan gigi sebagai salah satu obat pengganti kornea dan plastik artifisial, sedangkan di bagian putihnya akan diganti dengan jaringan gusi sehingga ini adalah operasi besar," kata Novel, Selasa (15/8).
Novel sempat menyatakan bahwa satu-satunya cara agar mata kirinya dapat melihat kembali adalah dengan operasi tersebut. "Dokter menyampaikan bahwa satu-satunya jalan agar mata kiri saya bisa melihat dengan cara operasi ini, operasi ini tentu membuat mata kiri saya terlihat berbeda warnanya, warnanya seperti merah dan bagian hitamnya menjadi lebih kecil tapi bagi dokter tentu harapannya fungsi penglihatan itu bisa kembali," tambah Novel.
Novel Baswedan disiram air keras oleh dua pengendara motor di dekat rumahnya pada 11 April 2017 seusai shalat subuh di Masjid Al-Ihsan dekat rumahnya. Mata Novel mengalami kerusakan sehingga ia harus menjalani perawatan di Singapura sejak 12 April 2017.