Rabu 16 Aug 2017 15:54 WIB

Meski Kurang Sehat, TGB Tergerak Temui Santri NU

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Teguh Firmansyah
Gubernur NTB Tuan Guru Haji (TGH) Muhammad Zianul Majdi.
Foto: Eka Ramadani/Republika
Gubernur NTB Tuan Guru Haji (TGH) Muhammad Zianul Majdi.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Haji Muhammad Zainul Majdi menerima ratusan keluarga besar Naudlatul Ulama (NU) NTB yang menggelar aksi penolakan terhadap kebijakan full day school (FDS) di depan Kantor Gubernur NTB, Jalan Pejanggik, Mataram, NTB, Rabu (18/8).

"Saya menerima aspirasi ini, saya dulu juga pernah seperti kalian semua sebagai santri, mondok dengan suka dan duka," ujar TGB.

Mengenai kebijakan FDS, TGB mengajak seluruh pihak untuk menelaah secara mendalam sebelum mengambil keputusan. TGB juga meminta pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk lebih banyak memberikan penjelasan, tidak dalam konteks sekadar menyampaikan atau sosialiasi, melainkan menerima berbagai masukan dari masyarakat.

Menurut TGB, inilah pentingnya silaturahmi agar bisa mencari jalan keluar yang terbaik. TGB menyampaikan, komunikasi dan penjelasan secara detail dan utuh kepada seluruh elemen masyarakat tentang esensi kebijakan tersebut sangat diperlukan. Harapannya, dengan dialog dan komunikasi yang baik dapat menghilangkan barbagai kekhawatiran yang muncul di tengah masyarakat. "Jadi, lebih banyak diskusilah," ungkap TGB.

TGB juga mengajak para santri untuk kembali mengingat perjuangan para ulama dan juga para santri terdahulu yang berjuang memerdekaan bangsa dari para penjajah.

Dalam alinea ketiga pembukaan UUD disebutkan atas berkat rahmat Allah SWT. TGB menjelaskan, dari awal pendiri bangsa menyadari bahwa spiritualitas sangat penting. "Kalau bukan karena rahmat Allah SWT, doa dan ikhtiar para ulama, santri, dan ponpes, maka akan sulit negara dapat karunia kemerdekaan," lanjut TGB.

TGB yang sedang dalam kondisi kurang enak badan, awalnya melihat dari jendela rumah dinas tentang aksi yang digelar keluarga besar NU NTB.

TGB yang juga datang dari latar belakang pondok pesantren tergerak hati untuk menemui para pimpinan ponpes dan juga para santri di depan Kantor Gubernur NTB. "Saya akan sampaikan aspirasi ini untuk menjadi bahan masukan," kata TGB menambahkan.

Selain itu, TGB juga mengajak keluarga besar NU di NTB, Muhammadiyah, dan juga Nahdlatul Wathan untuk bersama-sama menjaga kondusivitas yang selama ini terjaga dengan baik di NTB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement