Selasa 15 Aug 2017 18:24 WIB

Jokowi Minta Pelatihan Barista Kopi Diperbanyak

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Qommarria Rostanti
Barista menyiapkan kopi untuk disajikan kepada pelanggan di gerai Coffee Toffee, Depok, Jawa Barat, Ahad (16/7).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Barista menyiapkan kopi untuk disajikan kepada pelanggan di gerai Coffee Toffee, Depok, Jawa Barat, Ahad (16/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo kagum dengan keanekaragaman produk kopi yang ada di Indonesia. Puluhan jenis kopi dari berbagai daerah berhasil mencuri perhatian masyrakat dalam dan luar negeri.

Jokowi meminta agar produk kopi tidak hanya dijual dalam bentuk biji atau dibuat ala kadaranya. Menurut dia, kopi harus disajikan sebaik mungkin sehingga rasanya bisa memuaskan para pecinta kopi. Guna menunjang sajian kopi yang lebih nikmat, Jokowi meminta agar barista kopi diperbanyak.

"Yang ingin saya sampaikan barista-barista ini penting sekali. Harus diperbanyak training-training (pelatihan-pelatihan) barista," kata Jokowi, Selasa (15/8).

Jokowi mengatakan pelatihan barista tidak membutuhkan waktu lama, paling tidak dua pekan bisa membuat penyajian kopi lebih bervariatif. Rasa kopi yang disajikan barista pun biasanya lebih enak di lidah dan disukai masyarakat khususnya anak muda saat ini.

Dengan pelatihan barista yang diperluas cakupannya, diharapkan akan banyak barista yang bisa menyajikan kopi di rumah-rumah atau kafe. "Itu saya kira goal-nya," ujar Jokowi.

Mantan Wali Kota Solo ini sangat ingin memperkenalkan merek-merek lokal termasuk komoditas kopi. Apalagi, menurut dia, merek kopi lokal jika dibandingkan dengan produk luar negeri masih lebih enak. Selain itu, harga produk kopi dari merek lokal lebih terjangkau masyarakat. "Itu sebabnya saya datang ke Kopi Tuku. Saya ingin memastikan kopi dengan brand lokal dan dikerjakan anak-ana muda itu berhasil membangun brand-nya," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement