Selasa 15 Aug 2017 03:47 WIB

Kapolri Sebut Indonesia Berpotensi Jadi Negara Super Power

Rep: Santi Sopia/ Red: Agung Sasongko
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian memberi keterengan kepada awak media saat Jumpa Press di Gedung Utama Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Kamis (6/7).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian memberi keterengan kepada awak media saat Jumpa Press di Gedung Utama Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Kamis (6/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut saat ini Indonesia berada dalam kompetisi global dan menghadapi persaingan antarbangsa. Bangsa yang bisa berkuasa, menurutnya, akan menguasai bangsa yang lain.

"Sedangkan bangsa yang kalah artinya bangsa yang dikuasai negara lain, dia nanti tidak bisa survive, bahkan mungkin bisa hancur, kata Kapolri dalam sebuah acara di Jakarta, Senin (14/8).

Menurut Tito, ada tiga syarat untuk menjadi negara yang besar atau super power yang bisa berkuasa dominan di dunia. Pertama yakni jumlah penduduknya besar, sumber daya alamnya besar, dan ketiga, luas wilayahnya yang juga besar.

Tito mengatakan tidak banyak negara-negara yang memiliki syarat-syarat itu. Yang memiliki potensi untuk menjadi negara super power itu di antaranya, kata dia, seperti India, Cina, Amerika, Rusia dan Indonesia

"Singapura, Australia, bagaimanapun tidak bisa jadi super power karena populasinya tidak besar," kata Kapolri.

Kapolri mengatakan langkah untuk mencapai itu adalah solid internal. Selain itu, terobosan-terobosan yang dibarengi sikap kebangsaan.

"Jadi jangan lagi kita bicara-bicara cakar-cakaran di dalam, saling berkompetisi negatif di dalam apalagi kembali kepada premordialisme, suku ini aku itu, agama ini, agama itu, keturunan ini keturunan itu, kita semua satu bangsa sebagaimana sumpah pemuda 28 Oktober 1928," katanya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement