Senin 14 Aug 2017 16:58 WIB

Kotak Suara Transparan Pemilu Segera Diuji Coba di Tangerang

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Andi Nur Aminah
Ketua KPU Arief Budiman (kanan), bersama anggota KPU Pramono Ubaid Tanthowi (tengah), dan Ilham Saputra (kiri) menunjukkan contoh alternatif bentuk kotak suara transparan terbuat dari kertas karton dan Box plastik akan digunakan dalam Pilkada serentak 2018 (ilustrasi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ketua KPU Arief Budiman (kanan), bersama anggota KPU Pramono Ubaid Tanthowi (tengah), dan Ilham Saputra (kiri) menunjukkan contoh alternatif bentuk kotak suara transparan terbuat dari kertas karton dan Box plastik akan digunakan dalam Pilkada serentak 2018 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Arief Budiman, mengatakan penggunaan kotak suara transparan untuk Pemilu akan segera diujicobakan dalam simulasi di Kabupaten Tangerang. Simulasi tersebut rencananya dilakukan pada Sabtu (19/8).

Arief menjelaskan simulasi Pemilu ini akan mengujicoba jalannya pelaksanaan pemungutan suara. Uji coba ini didesain sama persis dengan teknis Pemilu Serentak 2019. "Dalam simulasi nanti pemungutan suara akan menggunakan kotak suara transparan. Kami akan sekaligus melakukan uji coba, seperti apa kondisi jika dilakukan dengan kotak suara transparan," ungkap Arief kepada wartawan ketika ditemui di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (14/8).

Meski demikian, KPU sampai saat ini belum memutuskan desain kotak suara transparan seperti apa yang akan digunakan pada simulasi mendatang. Seperti diketahui, sebelumnya KPU sudah memiliki delapan desain kotak suara transparan. Kedelapan desain itu masih terus dikaji dan akan dikonsultasikan dengan Komisi II DPR.

Arief melanjutkan, simulasi Pemilu 2019 akan diikuti oleh 500 orang pemilih di satu TPS. Kuota ini berdasarkan aturan UU Pemilu.

Selain itu, simulasi juga menggunakan lima surat suara. Kelimanya terdiri dari surat suara pemilihan presiden-wakil presiden, pemilihan anggota DPR, pemilihan anggota DPD, pemilihan anggota DPRD provinsi dan pemilihan anggota DPRD kabupaten/kota. "Kami harapkan nanti masyarakat berpartisipasi penuh dalam simulasi ini. Simulasi kami rancang sejak pembukaan TPS, pemungutan suara hingga penghitungan suara di TPS," tutur Arief.

Hasil proses simulasi akan menjadi referensi bagi KPU untuk memastikan kembali teknis desain kotak suara transparan. Selain itu, teknis pemungutan suara dan estimasi waktu melakukan pemungutan suara juga dapat dirumuskan kembali sesuai simulasi pada 19 Agustus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement