REPUBLIKA.CO.ID, BUKITTINGGI -- Gempa berkekuatan 6,6 Skala Richter (SR) yang terjadi di 71 kilometer Barat Daya Bengkulu Utara dan dirasakan hingga Sumatera Barat (Sumbar), tidak mempengaruhi aktivitas Gunung Marapi.
Petugas Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Marapi Sumbar, Hartanto menyebutkan tidak tercatat adanya peningkatan aktivitas gunung usai gempa terjadi. Ia menerangkan Marapi sebagai gunung yang masih aktif dengan status waspada, berdasarkan rekaman seismik, biasa terjadi hembusan pada pagi dan sore hari.
"Seperti pada pagi ini (13/8) pukul 7.25 WIB terjadi hembusan karena gunung aktif. Usai gempa tadi tidak tercatat adanya peningkatan aktivitas," katanya dikonfirmasi di Bukittinggi, Ahad (13/8).
Sebelumnya Badan Meterorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Padang Panjang merilis gempa berkekuatan 6,6 pada skala richter (SR) terjadi di 71 kilometer sebelah Barat Daya Bengkulu Utara pukul 10.08 WIB dengan kedalaman 10 kilometer.
Di wilayah Sumbar, guncangan gempa dirasakan di antaranya di wilayah Solok Selatan, Solok, Pesisir Selatan, Padang, Kepulauan Mentawai, Pariaman, Padang Panjang dan Bukittinggi.
Pantauan di Bukittinggi, guncangan gempa cukup terasa oleh warga setempat sehingga warga bersegera keluar dari rumah. Namun berselang beberapa saat usai guncangan reda, aktifitas warga sudah kembali normal.