Sabtu 12 Aug 2017 13:12 WIB

Jokowi: Ideologi Pancasila Arahkan untuk Hadapi Kompetisi

Presiden Joko Widodo (tengah)
Foto: Republika/Debbie Sutrisno
Presiden Joko Widodo (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Presiden Joko Widodo mengatakan persaingan global yang ketat perlu ada sebuah bintang pengarah, yakni sebuah ideologi yang mengarahkan untuk bertarung dan berkompetisi dengan negara-negara lain.

"Tanpa ada sebuah bintang pengarah, tanpa ada sebuah ideologi yang mengarahkan, akan sulit bertarung, berkompetisi dengan negara-negara yang lain. Mengarahkan kembali cita-cita kemerdekaan itu kemana, ideologi itulah yang mengarahkan kita. Siapa ideologi itu, Pancasila," kata Presiden saat berbicara dalam acara peluncuran program penguatan pendidikan Pancasila di halaman belakang Istana Bogor, Sabtu (12/8).

Jokowi mengingatkan bahwa Indonesia sebagai negara besar. Ke depan akan menghadapi tantangan yang lebih berat, namun optimisme dan rasa kebanggan sebagai negara besar jangan sampai hilang.

Presiden juga mengingatkan sebagai negara besar yang memiliki banyak suku, bahasa, agama serta kepercayaan jangan melaupkan idelogi Pancasila yang bisa menyatukan itu semua.

"Pancasila yang menyatukan kita di sini, karena kita memang berbeda, itu yang harus kita sadari bersama, jangan yang satu berasa benar sendiri, yang satu merasa pinter sendiri, yang satu merasa betul sendiri, kita berbeda-beda, ini perlu yang kita ingatkan," pesan Presiden kepada 540 mahasiswa dan dosen yang hadir dari 510 perwakilan perguruan tinggi negeri maupun swasta di seluruh Indonesia.

Jokowi juga mengingatkan bahwa Indonesia yang memiliki 240 juta penduduk, 17 ribu pulau, 714 suku, 1.100 lebih bahasa rawan gesekan sehingga jika ada sedikit gesekan untuk segera dirukunkan.

Presiden juga meminta para mahasiswa untuk rajin memposting mengenai Pancasila, mengingatkan tentang keragaman, kemajemukan agar seluruh rakyat tahu tentang keragaman yang kita miliki.

"Sekali lagi menjadi tugas kita bersama melakukan pembinaan ideologi Pancasila ini adalah kerja kita semua, agar seluruh masyarakat sadar bahwa Negara kita ini Negara majemuk, beragam," tutur Jokowi.

Presiden juga menyatakan bahwa tidak mungkin Unit Kerja Presiden (UKP) Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP), pemerintah, MPR bekerja sendiri.

"Kita hrus mengajak semua kalangan untuk terlibat dalam kerja besar ini. Mulai Perguruan tinggi, ormas-ormas keagamaan, organisasi kepemudaan semuanya harus bekerja bersama dalam membangunkan kembali pembinaan ideologi pancasilP di Negara kita," ujar Presiden, berharap.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement