Jumat 11 Aug 2017 22:04 WIB

Hasto: Sumenep Penghasil Keris yang Luar Biasa

Hasto Kristiyanto, selaku Sekretaris Jenderal Serikat Nasional Pelestari Tosan Aji Nusantara (Senapati Nusantara) menyerahkan tiga kategori award yakni Sumenep sebagai kota keris, tokoh keris dan maestro keris di Sumenep, Madura, (11/8).
Foto: istimewa
Hasto Kristiyanto, selaku Sekretaris Jenderal Serikat Nasional Pelestari Tosan Aji Nusantara (Senapati Nusantara) menyerahkan tiga kategori award yakni Sumenep sebagai kota keris, tokoh keris dan maestro keris di Sumenep, Madura, (11/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasto Kristiyanto, selaku Sekretaris Jenderal Serikat Nasional Pelestari Tosan Aji Nusantara (Senapati Nusantara) menyerahkan tiga kategori award yakni Sumenep sebagai kota keris, tokoh keris dan maestro keris di Sumenep, Madura, (11/8). Tampak hadir dalam acara tersebut Bupati Sumenep KH. A. Busyro Karim, Wakil Bupati Achmad Fauzi, anggota DPR daerah pemilihan Madura Said Abdullah, para kolektor dan pelestari keris dari berbagai daerah.

Hasto menyerahkan penghargaan itu kepada Bupati Sumenep KH. A. Busyro Karim, lalu award tokoh keris kepada Achmad Fauzi serta Mukaddam selaku maestro keris di Sumenep. Untuk diketahui, Senapati Nusantara menjadi induk paguyuban bagi seluruh pelestari tosan aji se-Indonesia. Melalui Musyawarah Senapati Nusantara pada 26 Februari 2017 lalu, Hasto terpilih secara aklamasi menjadi Sekjen.

Hasto menyebutkan keris merupakan daya cipta yang adiluhung dan keris tidak bisa dihasilkan tanpa roso (rasa). “Sumenep penghasil keris dan memiliki ratusan empu yang luar biasa. Bahkan keris dari Sumenep di ekspor ke Malasyia, Brunei dan Belanda,” ujar Hasto memaparkan alasan Senapati Nusantara memberikan penghargaan kepada Sumenep.

Ditambahkannya, Sumenep menyimpan tradisi sejarah yang luar biasa. Bahkan dia mendapat laporan ada sekitar 6.000 keris diproduksi setiap bulan sebagai mahakarya kebudayaan yang luar biasa.“Ini seharusnya menjadi perhatian dan menjadi energi kita untuk menguatkan tradisi budaya kita. Supaya kita berpribadian dalam kebudayaan,” ujar Hasto.

Mengingat kepedulian itulah Senapati Nusantara memberi apresiasi kepada Pemda Sumenep yang memberikan kepedulian terhadap produk budaya Indonesia.

Atas penghargaan yang diterima, Bupati Sumenep mengatakan hal itu akan mendorong pihaknya untuk terus ikut membina pengrajin dan melestarikan keris sebagai karya budaya bangsa.

“Penghargaan ini membangkitkan Sumenep agar bagaimana pengrajin keris lebih menghargai apa yang telah dimiliki. Sebab keris ini salah satu potensi Sumenep,” ujar Karim.

Hasto mengatakan organisasi Senapati Nusantara membuka komunikasi dengan berbagai kementerian seperti Kemendagri, Kementerian Perindustrian dan UKM agar potensi produksi keris di Sumenep bahkan di Indonesia bisa ditumbuhkembangkan.

Seusai menyerahkan award, Hasto yang juga merupakan Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan melihat secara langsung proses pembakaran logam yang menjadi materi dasar keris. 

Tak hanya menonton, Hasto didapuk untuk menempa logam yang sedang membara itu. Selanjutnya, Hasto juga melakukan tur mengelilingi stand pameran keris serta berdialog dengan para pengrajin keris.

Carto, dari panitia pelaksana award dan pameran keris menjelaskan lebih dari 137 paguyuban keris hadir di pameran.

Dia mengutip data UNESCO tahun 2012 yang menyebutkan jumlah pengrajin keris di Kabupaten Sumenep sebanyak 524 orang pengrajin. Kemudian Pemkab Sumenep bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pads 2014 melakukan pendataan ulang dan tercatat sebanyak 684 pengrajin keris yang tersebar di tiga kecamatan di Sumenep.

"Paguyuban keris se Kabupaten Sumenep mengharapkan ke depan ada galeri atau ruang pamer keris di Sumenep," ujar Carto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement