Rabu 09 Aug 2017 23:39 WIB

Belasan Pentas Seni Budaya Meriahkan Karasminan Banua 2017

Ilustrasi.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Sebanyak 19 pentas seni budaya daerah memeriahkan gelar "Karasminan Banua 2017" yang diselenggarakan Taman Budaya Provinsi Kalimantan Selatan dari 9-14 Agustus 2017.

Gelar "Karasminan" atau hiburan rakyat dibuka dengan beragam pentas seni tari, atraksi seni bela diri khas Kalsel, yakni, Bakuntau dan musik etnik Banjar di panggung terbuka Taman Budaya Kalsel, Rabu (9/8).

Selain itu, digelar pula lomba kerajinan menganyam tanggui dan membuat payung kembang yang diikuti ratusan ibu-ibu pengrajin tersebut. Pameran seni rupa dan instalasi di aula Wargasari Taman Budaya Kalsel yang akan berlangsung hingga penutupan "Karasminan Banua 2017".

Pentas seni pun berlanjut pada malamnya, yakni, pergelaran seni pertunjukan wayang urang yang ditampilkan Sanggar Seni Anak Pandawa dari Desa Panggung, Hulu Sungai Tengah (HST), Kalsel. "Bahkan pada gelar ini ikut menyumbangkan kesenian dari Taman Budaya Yogyakarta, berupa seni tari," ujar Kepala Taman Budaya Kalsel Fahrurrazie di Taman Budaya Kalsel, Banjarmasin, Rabu.

Menurut dia, pergelaran dalam rangkaian memeriahkan hajat Provinsi Kalsel ke-67 tepat pada 14 September 2017 dan HUT Proklamasi ke-72 pada 17 Agustus 2017 ini total pentas seni sebanyak 19 pertunjukan. "Beragam aliran seni, kebanyakan seni tradisi Kalsel, dari tari, musik, teater, sastra dan seni rupa," tutur Fahrurrazie.

Menurut di, gelar pentas seni budaya "Karasminan" ini bertujuan pula untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya tradisional dan modern agar terus berkembang dan lestari.

Di antara pentas seni yang meramaikan acara ini adalah teater wayang kulit, temu teknis festival karya tari daerah, festival karya tari anak daerah, banaik pinang dan bapantulan, madihin, baca puisi bahasa Banjar, kesenian tari kuda gipang, musik panting kolaborasi dan teater tradisional mamanda.

Staf Ahli Gubernur Kalsel Wing Ariansyah menyampaikan, gubernur sangat mengapresiasi terselenggaranya acara "Karasminan Banua 2017" ini, sebab menjadi langkah positif untuk pelestarian seni budaya daerah.

Menurut dia, pemerintah provinsi sangat memberi perhatian besar bagi langkah pelestarian seni budaya daerah ini, yakni, melalui alokasi anggaran yang ditingkatkan tahun ini hingga mencapai Rp 3,5 miliar lebih.

"Tentunya harapan akan tumbuh terus seni budaya tradisi ini di tengah masyarakat, sebab diakui tantangan masuknya hiburan bernuansa modern cukup membuat seni budaya tradisi daerah kita jadi kurang digeluti lagi," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement